Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut elektabilitas Prabowo Subianto berpotensi menjadi yang tetinggi. Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Ulan Tahun Partai Gerindra ke-15, Senin (6/3/2023).
“Elektabilitas Pak Prabowo juga potensial menjadi yang tertinggi,” ungkapnya.
Gerindra Bersaing dengan PDIP
Dalam laporan Lembaga survei Political Weather Stations (PWS) per Minggu (5/2/2023) mengatakan PDIP dan Partai Gerindra terus bersaing untuk menjadi pemenang pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Baca Juga: Prabowo Respons Pidato Presiden Jokowi: Singkat, Tapi Tendangannya Lumayan
"Elektabilitas PDI Perjuangan masih bercokol di posisi paling atas, namun Partai Gerindra terus menempel di posisi kedua sejak dua tahun terakhir," kata Peneliti Senior PWS Sharazani MA dalam siaran persnya mengutip Antara.
Sharazani menyebutkan berdasarkan hasil survei PWS, apabila Pemilu dilaksanakan saat ini, maka PDI Perjuangan keluar sebagai pemenang dengan elektabilitas sebesar 21,8 persen. Posisi itu ditempel ketat Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 15,6 persen.
Prabowo Wajib Capres?
Meskipun selisih elektabilitas kedua partai papan atas tersebut masih sebesar enam persen, namun Gerindra berpotensi bersaing dengan PDI Perjuangan jadi pemenang Pemilu 2024 bila partai besutan Prabowo Subianto itu masih mengusung ketua umumnya sebagai calon presiden.
Baca Juga: Diam-diam Sandiaga Uno Disebut Masih Hadiri Acara Majelis Taklim PPP
"Sebaliknya, jika tidak mengusung Prabowo sebagai capres, Partai Gerindra semakin sulit mengejar dominasi PDI Perjuangan," jelas dia.
Setelah PDI Perjuangan dan Gerindra, partai politik yang masih bertahan di posisi lima besar adalah Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai NasDem.
