DPR Kecam Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

- Kamis, 18 Maret 2021 | 09:51 WIB
Ilustrasi peralatan bulutangkis. (Pexels/Lisa A)
Ilustrasi peralatan bulutangkis. (Pexels/Lisa A)

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengecam tindakan panitia All England yang mencoret semua pemain bulutangkis saat turnamen masih berjalan.

“Tindakan ini mencerminkan ketidaksiapan mereka dalam menyelenggarakan turnamen di tengah pandemi Covid-19,” kata Huda saat dihubungi Indozone, Kamis (18/3/2021).

Dikatakan Huda, seharusnya panitia turnamen sebesar All England menyiapkan standar operational procedure (SOP) turnamen sesuai dengan regulasi Covid-19 yang ditetapkan di suatu negara. 

Ia melanjutkan terkait ketentuan isolasi mandiri selama 10 hari, bagi siapa saja yang masuk wilayah Inggris saat mereka berada satu pesawat dengan penumpang yang positif harusnya juga diantisipasi.

“Penyelenggara turnamen harusnya mengundang peserta turnamen agar jauh hari datang sebelum pagelaran berlangsung. Dengan demikian saat ada kasus peserta turnamen berada di satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19, mereka bisa melaukan isolasi mandiri sebelum turnamen berlangsung,” jelas dia.

Di sisi lain, Huda memandang pengusiran paksa para atlet di tengah turnamen berlangsung tentu sangat menyakitkan. Sejatinya para pemain tentu sangat kecewa, ketika mereka harus berangkat jauh-jauh ke Inggris dan beberapa dari mereka telah menang di babak pertama, lalu kemudian dinyatakan tidak boleh melanjutkan pertandingan. 

“PBSI harus menyiapkan langkah khusus sehingga pemain tidak mengalami trauma psikologis akibat peristiwa ini,” tuturnya.

BACA JUGA: Ada Perbedaan Perlakuan, Tim Indonesia Desak BWF Adil Usai Dipaksa Mundur dari All England

Lebih lanjut, peristiwa di Inggris harusnya menjadi pelajaran bagaimana penyelenggara turnamen atau event olahraga harus benar-benar memerhatikan regulasi Covid-19 di suatu negara. Menurut Hudan, dalam kasus ini kita tidak bisa menyalahkan pemerintah Inggris karena mempunyai regulasi ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah mereka. 

“Di sini yang harus menyesuaikan adalah panitia atau penyelenggara turnamen yang harus menyiapkan SOP sesuai dengan regulasi tersebut. Pun kita di Indonesia yang sedang menyiapkan turnamen olahraga seperti Piala Menpora,” ucapnya.

“Kita berharap turnamen tersebut benar-benar memerhatikan regulasi dari pemerintah terkait protokol kesehatan sehingga tidak dihentikan di tengah jalan,” katanya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X