Mengejutkan! Panglima TNI Ungkap Rencana Bentuk Satuan Khusus Antiserangan Biologi

- Senin, 9 November 2020 | 17:14 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

TNI berencana membentuk satuan khusus yang dapat menangkal serangan biologis.

Hal ini diungkapkan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melalui video wawancara yang diunggah ke kanala YouTube Puspen TNI, Senin (9/11/2020).

Awalnya, Hadi bercerita mengenai pandemi COVID-19. 

"Kita melihat pandemi COVID-19 ini adalah satu bentuk serangan global, dari mengancam kepada seluruh lini kehidupan. Yang kita lihat saat ini ancaman terkait dengan kesehatan. Bukan hanya kesehatan, kalau kita sudah tidak sehat tentunya kita tak bisa melakukan aktivitas dalam perekonomia," kata Hadi.

Di sisi lain, menurut Hadi, pandemi ini juga mengajarkan pentingnya suatu satuan anti-serangan Nukril, Biologi, dan Kimia atau Nubika.

"Kita juga melihat bahwa ancaman pandemi akhirnya membangunkan kita pentingnya kita memiliki satuan anti serangan biologi tadi, kita sebutlah Nubika," kata Hadi.

Menurut Hadi, pihaknya akan mengembangkan sistem yang bisa memonitor dan memitigasi ancaman tersebut.

"Saat ini memang kita hanya memiliki satuan Nubika itu yang ada di Angkatan Darat, di Zeni. Oleh sebab itu ke depan kita juga untuk bisa menghadapi ancaman biologi yang saat ini kita alami, adalah adanya pandemi COVID-19, ini kita juga akan mengembangkan salah satu sistem untuk bisa memonintor, bahkan kita bisa memitigasi ancaman tersebut," katanya

"Satuan-satuan Nubika akan kita bangun di angkatan darat, laut, dan udara akan kita kembangkan," sambungnya.

Salah satu contohnya, kata Hadi, TNI akan menyiapkan kapal rumah sakit yang dilengkapi dengan ruang isolasi bagi prajurit yang terinfeksi COVID-19.

"Sudah mulai kita pikirkan, bagaimana kita mengatasi hal ini apabila pandemi COVID-19 secara massif menyerang pasukan kita yang ada di penugasan," katanya.

TNI juga akan membangun laboratorium dan memperkuat satuan tersebut dengan merekrut tenaga kesehatan seperti dokter, ahli farmasi dan mikrobiologi.

"Sehingga kita paham betul dengan penyakit ini dan nantinya apabila di Indonesia terjadi outbreak penyakit yang dulu seperti terjadi di Asmat," pungkas Hadi.

Tonton videonya di bawah ini:

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X