Kementerian Pendidikan Jepang meminta kepada semua pihak berwenang untuk menutup sekolah dasar, setara dengan SMP dan SMA hingga akhir Maret. Lebih dari 12 juta siswa akan diliburkan mulai pekan ini (2/3) untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19).
Orang tua di Jepang menyatakan bingung dan prihatin atas keputusan tersebut. Mereka menyatakan bagaimana jika anak sekolah diliburkan dan harus di rumah sendiri tanpa orang tua mereka.
"Apa yang terjadi kalau kedua orang tua bekerja? Apakah anak-anak harus ditinggal di rumah?" kata pasangan suami-istri yang khawatir akan keputusan tersebut.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso mengatakan kepada wartawan pada Jumat pagi(28/2/2020) bahwa pemerintah sedang mencari cara untuk secara finansial mendukung orang-orang yang terkena dampak penutupan sekolah ini.
"Saya ingin meminta pemerintah memberi kompensasi kepada orang yang tidak bisa bekerja karena ini," ujar orang tua lainnya, seperti dilansir NHK, Senin (2/3/2020).
Kementerian Kesejahteraan Jepang juga meminta pemerintah daerah untuk membuka fasilitas penitipan anak akibat sekolah yang diliburkan dalam waktu lama untuk cegah virus corona.
