Emas Tembus Level Tertinggi Sepanjang Masa, Terimbas Depresiasi Dolar

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 20:49 WIB
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)

Emas menembus level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (5/8/2020) setelah melampaui US$2.000 di sesi sebelumnya. Penguatan rupiah itu didorong depresiasi dolar, penurunan imbal hasil US Treasury dan ekspektasi langkah stimulus untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul pandemi.

Harga emas di pasar spot naik 0,65% menjadi US$2.032,35 per ounce pada pukul 15.16 WIB, setelah mencatat rekor tertinggi US$2.036,49 per ounce, seperti dikutip dari laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu (5/8/2020).

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat melonjak 1,5% menjadi US$2.051,50 per ounce.

"Pelemahan dolar dan nominal imbal hasil, karena spekulasi tentang pertumbuhan global dan paket fiskal Amerika, adalah apa yang secara fundamental mendorong harga emas bergerak lebih tinggi," kata analis IG Markets, Kyle Rodda.

"Prospeknya tetap sangat kuat untuk emas. Menariknya, kita melihat pedagang mengurangi eksposur long position terhadap emas selama reli baru-baru ini, menunjukkan pembeli baru masih bisa kembali ke pasar untuk mendorong harga lebih tinggi," tuturnya.

Kasus virus corona terus melonjak di Amerika Serikat dan lusinan negara bagian AS harus menghentikan sementara atau membatalkan rencana pembukaan kembali. Penghitungan global mencapai lebih dari 18,41 juta.

Lonjakan kasus itu melemahkan harapan kebangkitan ekonomi AS yang cepat, mengirim imbal hasil US Treasury 10-tahun ke level terendah lima bulan, mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga. Dolar AS menyusut 0,3% terhadap sejumlah pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Negosiator Gedung Putih berjanji untuk bekerja 'sepanjang waktu' dengan petinggi Partai Demokrat di kongres untuk berupaya mencapai kesepakatan mengenai bantuan virus corona pada akhir minggu ini.

"Meski ada potensi pullback jangka pendek, prospek jangka menengah hingga panjang untuk emas dan logam mulia lainnya tetap  bullish terhadap latar belakang lingkungan suku bunga yang rendah serta stimulus fiskal dan moneter," kata analis DailyFx, Margaret Yang.

Logam lainnya, perak melonjak lebih dari 2% menjadi US$26,60 per ounce, tingkat tertinggi sejak April 2013. Platinum naik 0,8% menjadi US$944,90 per ounce, dan palladium stabil di posisi US$2.139,65 per ounce.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X