Jumlah Partai yang Tergabung dalam KIB Diprediksi akan Bertambah, tapi…

- Selasa, 2 Agustus 2022 | 20:03 WIB
Airlangga Hartarto (tengah) bersama Zulkifli Hasan (kiri) dan Suharso Monoarfa (kanan) menandatangani nota kesepahaman dibentuknya KIB. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Airlangga Hartarto (tengah) bersama Zulkifli Hasan (kiri) dan Suharso Monoarfa (kanan) menandatangani nota kesepahaman dibentuknya KIB. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, koalisi partai baru akan bermunculan. Hal ini membuat peluang mereka bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) makin kecil. 

“Masing-masing partai di luar KIB sudah mulai terbentuk. Jadi saya melihat kecenderungan itu sepertinya, sepertinya agak susah ada partai baru masuk. Lalu Gerindra dan PKB, mereka sudah ada komunikasi,” kata Arya kepada wartawan, Selasa (2/8/2022). 

Dia menyatakan jika setiap partai memiliki kepentingan, dan sulit untuk melepaskan kepentingan mereka bagi yang lain. Ia pun memprediksikan, akan ada 3-4 koalisi jelang Pemilu 2024

“Sekarang kita mencermati proses koalisi, belum bisa sepenuhnya akurat prediksinya, akan terbuka sekali,” tutur Arya. 

Bagi Arya yang menarik justru PDIP yang akan berkoalisi dengan siapa. Kata Arya, kans PDIP berkoalisi bukan dengan KIB melainkan dengan Gerindra atau PKB. 

“Saya duga sih PDIP akan berkoalisi dengan akan melakukan kongsi. Dengan politik kita yang majemuk, PDIP dia nggak mungkin maju sendiri, pasti akan  berkoalisi juga, meskipun dia bisa sendiri,” tutur Arya.

Baca Juga: PDIP Daftar ke KPU sebagai Peserta Pemilu 2024

Situasi Terbuka

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengungkapkan KIB saat ini berada pada situasi terbuka. Artinya, peluang dan kesempatan untuk mendapatkan mitra baru setara dengan peluang kehilangan mitra partai politik (parpol) yang saat ini sudah ada dalam gerbong KIB.

"Situasi saat ini, masih terbuka lebar peluang perubahan koalisi  termasuk di KIB, adanya peluang mendapat mitra, itu setara dengan peluang kehilangan mitra atau bubar," ucap Dedi.

Menurutnya, parpol yang memungkinkan bergabung dengan KIB adalah Nasdem. Hal itu ditinjau dari cara pandang Nasdem yang mirip dengan Golkar.

"Mitra strategis yang mungkin bisa sejalan dengan KIB adalah Nasdem, mengingat Nasdem punya cara pandang politik mirip dengan Golkar, juga karena belum adanya tokoh potensial yang muncul dari Nasdem," ujar dia.

Dedi mengatakan parpol yang tengah didekati KIB yakni Demokrat dan PKS justru berada pada lain gerbong. Bahkan keduanya berpotensi untuk menarik partai lain untuk bergabung.

"Sementara Demokrat dan PKS cukup sulit didekati, setidaknya selain karena saat ini berbeda gerbong, juga karena Demokrat punya tokoh potensial. Dua partai ini lebih mungkin menarik anggota baru, dibanding menjadi anggota koalisi yang sudah ada," tandasnya.

Meski demikian, upaya KIB tidak mudah untuk memikat Nasdem dalam gerbong yang diisi Golkar, PAN, dan PPP. Mengingat Ketum Nasdem Surya Paloh mempunyai karakter politik tersendiri.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X