Pria Asal Jember Sempat Terlantar di Bandara Kamboja, Diduga Jadi Korban TTPO

- Jumat, 23 Juni 2023 | 12:45 WIB
Pihak keluarga mencoba hubungi pria asal Jember diduga jadi korban TPPO (Z Creators/Arka Hatta)
Pihak keluarga mencoba hubungi pria asal Jember diduga jadi korban TPPO (Z Creators/Arka Hatta)

Seorang pria bernama Nasiruddin (22) warga Dusun Ledok, Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Jember sempat terlantar di Bandara Internasional Siem Reap, Kamboja, Rabu malam (21/6/2023) kemarin.

Nasiruddin diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Terlantarnya Nasiruddin diketahui saat menghubungi Kepala Desa Sidomukti Sunardi Hadi melalui sambungan telepon.

Setelah sempat terlantar, kini Nasiruddin sudah aman dan berada di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.

Baca juga: Hampir 2 Pekan Satgas TPPO Beroperasi, Jumlah Korban Mencapai 1.596 Orang

-
Pihak keluarga mencoba hubungi pria asal Jember diduga jadi korban TPPO (Z Creators/Arka Hatta)

Saat dikonfirmasi melalui sambungan Videocall lewat aplikasi whatsapp. Nasiruddin berharap dirinya bisa segera pulang ke Indonesia.

Terlebih lagi, saat ini di Kantor KBRI. Nasiruddin juga bersama dengan 3 orang WNI asal Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur.

"Saya tidak sendiri, saya juga bersama dengan tiga orang lainnya asal (Kecamatan) Silo. Kami sekarang ada di KBRI ini," kata Nasiruddin kepada Z Creators, Kamis malam (22/6/2023).

Dengan berada di Kantor KBRI di Kamboja kata Nasiruddin, artinya tinggal selangkah lagi dirinya bisa pulang ke Indonesia.

"Saya dan bersama tiga orang di sini berharap bisa segera pulang. Informasi sementara, masih belum tahu pulangnya kapan (ke Indonesia). Semoga bisa segera," bebernya.

Baca juga: Pemuda Warga Jember Terlantar di Bandara Kamboja, Diduga Korban TPPO

Terkait harapan untuk bisa segera pulang ke Indonesia, juga disampaikan oleh orang tua dari Nasiruddin.

Duyan, Bapak Kandung Nasirudiin berharap agar anaknya bisa segera pulang. Namun demikian, jika dirinya diminta untuk menyiapkan tiket pulang ke Indonesia untuk anaknya, dia merasa sulit lantaran faktor ekonomi.

"Saya berharap anak saya segera pulang. Kasihan! Saya mau menyiapkan uang darimana, misal untuk beli tiket pesawat untuk pulang itu. Uang kemarin untuk berangkat kurang lebih Rp 8 juta. Untuk anak saya ke Kamboja itu pinjam. Belum bisa saya kembalikan," ungkap Duyan.

Ketika tau kondisi anaknya yang sulit dan diduga jadi korban TPPO, Duyan mengaku menyesal dengan apa yang  dialami anaknya.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

X