FOTO: Potret Miris Jalanan Perkotaan di Libya Dipenuhi Gunungan Sampah

- Selasa, 15 Oktober 2019 | 15:31 WIB
REUTERS/Ismail Zetouni
REUTERS/Ismail Zetouni

Sampah menjadi salah satu permasalahan global yang terus disoroti hingga saat ini. Disadari atau tidak, sampah-sampah yang dibuang sembarangan menimbulkan dampak besar pada ekosistem lingkungan.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

Permasalahan sampah cukup pelik sampai hari ini, tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Salah satunya di Tripoli, ibu kota sekaligus kota terbesar di Libya. Beberapa waktu lalu, terlihat pemandangan yang cukup miris di kota tersebut. Berton-ton sampah berserakan dan menumpuk di kiri dan kanan trotoar jalan.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

Menurut warga, penumpukan sampah itu belum pernah terjadi sebelumnya. Namun kondisi terakhir ini menunjukkan bahwa layanan publik di kota Tripoli mengalami penurunan drastis. Ditambah, dengan rusaknya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Tripoli akibat serangan militer yang dipimpin Khalifa Haftar sekitar enam bulan lalu.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

Pihak otoritas kota sempat mengupayakan penanganan limbah tersebut dengan merelokasikan tempat pembuangan di titik transit yang terletak di distrik Abu Slim. Namun sayangnya, lambat laun tempat itu tidak mampu menampung banyaknya sampah masyarakat yang setiap hari kian bertambah.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

Seorang pekerja kesehatan berusia 38 tahun bernama Mabrouk Ahmed mengatakan dia harus berjaga-jaga di malam hari untuk menghentikan orang-orang yang membuang sampah sembarangan di jalanan lebar membentang.

“Ada banyak efek berbahaya jika tidak saya awasi. Mereka bisa saja membakar sampah itu dan membuat asapnya (beracun) menyeruak ke mana-mana sampai masuk ke dalam rumah," ujar Ahmed.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

Kendati demikian, truk-truk sampah milik pemerintah dan para penyapu jalanan terus berupaya membersihkan lingkungan penuh sampah itu menjadi bersih. Mereka harus melawan bau busuk untuk menyisihkan sampah yang tidak bisa terurai dengan yang mudah terurai.

"Kami sedang mengepak sampah sekarang supaya kami memiliki lebih banyak ruang," kata Oraby Moussa, seorang supervisor kebersihan lingkungan.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

Apa yang dilakukan itu memang sudah semestinya, apalagi sampah-sampah menggunung itu berdekatan dengan blok-blok rumah warga. Bahkan lebih parahnya, beberapa warga pun menderita penyakit pernapasan karena kerap menghirup aroma busuk dari sampah-sampah itu.

-
REUTERS/Ismail Zetouni

"Ada bau tidak enak, kuman, serangga. Ini masalah besar dan sekarang menjadi tidak terkelola. Ada kasus asma, penyakit pernapasan, (termasuk) anak-anak," kata Ibrahim Bouzaid, salah seorang warga setempat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X