Polda Metro Jaya belum memutuskan langkah yang dilakukan ke ratusan ribu masker hasil sitaan. Polisi masih berkoordinasi dengan jaksa dan pengadilan untuk membahas hal tersebut.
"Kita sedang koordinasi dengan CJS, Crime Justice System dalam hal ini apakah memungkinkan kita gunakan diskresi (kebebasan mengambil keputusan sepihak) kepolisian yang ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/3/2/2020).
"Dikarenakan salah satu apa yang kita lakukan adalah asas kemanfaatan bagi masyarakat, kemungkinan nanti akan kita coba buat formulasi dengan koordinasi dengan jaksa dan pengadilan," sambungnya.
Dalam suatu kasus, polisi bakal menahan dan memberikan barang bukti ke jaksa ketika proses sidang dimulai. Namun, dalam konteks kasus masker saat ini, masyarakat bakal dirugikan jika kebijakan itu dilakukan.
"Kalau tunggu P21 ini kan berproses dan butuh waktu yang lama, sedangkan masker ini dibutuhkan masyarakat," kata Yusri.
Yusri mengatakan bakal terus melakukan koordinasi untuk membahas mekanisme jika nantinya masker itu tidak ditahan sebagai barang bukti. Dia menegaskan pihaknya tetap bisa menggunakan diskresi kepolisian dalam kasus ini.
"Koordinasi dalam arti dengan wacana apakah si pemilik yang kita tangkap ini, kemudian menjual ke masyarakat sekarang juga jual dengan harga standar, kita awasi, tetapi kan harus koordinasi dulu," kata Yusri.
Sebelumnya, polisi menggerebek beberapa lokasi tempat penimbunan hingga tempat pembuatan masker ilegal. Tempat-tempat itu, antara lain di sebuah gudang di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan terakhir Tangerang.
