Begini Penjelasan Lengkap TNI Soal Viral Anggota Baku Hantam dengan Warga di Bali

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 11:16 WIB
Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia. (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2021)
Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia. (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2021)

Sebuah video viral di media sosial menampilkan aksi baku hantam antara anggota TNI berpakaian dinas dengan sejumlah warga yang terjadi di Buleleng, Bali. Ternyata insiden itu bermula dari sikap arogan pemuda maupun warga terhadap personel TNI.

Insiden baku hantam tersebut diketahui terjadi pada Senin, 23 Agustus 2021 pagi kemarin di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Kala itu di lokasi sedang dilakukan swab antigen untuk warga Desa Sidatapa.

Baca Juga: Fakta Anggota TNI Hajar 2 Pria di Buleleng, Pria Itu Berstatus Mahasiswa, Bibirnya Robek

"Pelaksanaan kegiatan Tes Rapid Antigen tersebut melibatkan Kodim 1609/Buleleng bekerja sama dengan Puskesmas I Banjar, Kapolsek, Perbekel Desa Sidetapa, tokoh masyarakat dan warga," kata Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).

Kapenrem menyebut saat itu anggota melihat dua pemuda menggunakan sepeda motor tanpa memakai masker. Saat dihentikan, keduanya malah menabrak anggota hingga luka ditangan dan melarikan diri kemudian dikejar oleh anggota TNI.

"Karena tindakan dia anak muda tersebut sudah membahayakan petugas yang sedang melaksanakan tugas, selanjutnya kedua pelaku dikejar oleh anggota BKO dari Raider 900/SBW Pratu Gagas, namun tidak berhasil," beber Kapenrem.

Sekitar lima menit kemudian, pemuda itu mendatangi anggota TNI bak jagoan. Pemuda tersebut berbicara dengan nada tinggi ke arah anggota TNI.

"Kedua pemuda kembali mendatangi Pratu Gagas dan menanyakan dengan nada menantang dan suara kencang, 'kenapa-kenapa kamu memanggil saya?' Dan dijawab oleh anggota 'kenapa kamu menabrak anggota?'. Selanjutnya anggota tersebut membawa kedua pemuda menghadap Dandim 1609/Buleleng untuk dilaksanakan rapid antigen," kata Kapenrem.

Di saat ini lah kericuhan mulai terjadi. Sekitar lima orang warga yang merupakan keluarga dari remaja tersebut berusaha mengambil paksa remaja tersebut seolah menolak dilakukan rapid antigen.

Dandim pun diserang oleh seorang remaja. Anggota TNI pun bersikap spontan hingga berujung kepada keributan seperti yang viral di media sosial.

"Dandim 1609/Buleleng yang ada di lokasi memerintahkan kepada anggota untuk menahan kedua pelaku agar dilaksanakan Swab Test Rapid Antigen, namun secara tiba-tiba Dandim 1609/Buleleng dipukul kepala bagian belakangnya oleh oknum warga bernama Kadek D yang masih berstatus sebagai mahasiswa dengan menggunakan tangannya," kata Kapenrem.

"Melihat kondisi demikian, Pratu Gagas berusaha mengamankan pelaku namun karena adanya perlawanan dari pelaku maka secara spontan terjadi saling pukul antara anggota dengan oknum masyarakat," pungkasnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X