Ruas tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Japek Elevated) sepanjang 38 km yang melintas dari Cikunir hingga Karawang Barat akan segera beroperasi.
Dalam pengoperasiannya nanti, pihak operator yakni PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) melibatkan teknologi digital untuk mempermudah operasional dan manajemen traffic di tol tersebut.
"Kita punya dua pos tol, di Cikunir dan Karawang barat. Kami harapkan itu jadi pos untuk pemantauan. Dilengkapi 113 CCTV," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), Djoko Dwijono dalam kunjungan ke tol Japek Elevated, Rabu (4/12).
Sebagai informasi saja, hak konsesi jalan tol Japek Elevated dipegang oleh PT JJC. Namun dalam operasionalnya, PT JJC kemudian melibatkan anak usaha PT Jasa Marga Tbk yakni PT Jasamarga Tollroad Operator atau JMTO.
Djoko mengatakan, pihaknya bersama dengan JMTO saat ini tengah menyusun Standar Operation Prosedur (SOP) untuk pengoperasian tol Japek Elevated.
Menurutnya, tol layang tersebut memiliki keunikan yang tidak dimiliki jalan tol lain, sehingga prosedur emergency pun harus disiapkan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi.
"Untuk emergency, kami dibantu oleh JMTO yang akan mengoperasikan jalan tol ini. Kami bersama mereka akan membuat suatu SOP khusus, yang belum pernah dibikin. Disini ada penempatan patroli, ada simulasi, kita susun SOP dengan prosedur yang jelas," tuturnya.
"Untuk metode pengelolaan, insiden itu bisa kecelakaan dan lain-lain, Kalau disini, kami membuat delapan bukaan untuk U Turn sepanjang jalan ini. Kalau insiden kecil, mungkin (U Turn) itu bisa untuk contra flow. Ini harus ada satu SOP yang baik, dengan kriteria-kriteria pelayanan yang baik," imbuhnya.
