Polisi Gedung Capitol Diserang, Pelaku Tabrakan Mobil dan Serang Petugas dengan Pisau 

- Sabtu, 3 April 2021 | 14:16 WIB
Mobil pelaku yang menyerang Gedung Capitol di Washington D.C. (REUTERS/Al Drago).
Mobil pelaku yang menyerang Gedung Capitol di Washington D.C. (REUTERS/Al Drago).

Seorang pengendara mobil menabrakkan mobil ke para polisi penjaga Gedung Capitol di Washington D.C, Amerika Serikat pada Jumat (2/4/2021) waktu setempat. Pelaku lalu mengacungkan pisau, menewaskan satu petugas dan melukai lainnya.

Yogananda Pittman, penjabat kepala Polisi Capitol, mengatakan tersangka masuk ke area petugas, kemudian menabrak barikade dan keluar dari kendaraan, menerjang mereka dengan pisau, seperti yang dilansir Reuters. 

"Dengan sangat, sangat berat hati saya mengumumkan salah satu petugas kami telah meninggal karena luka-lukanya," katanya dalam konferensi pers.

Polisi mengidentifikasi petugas polisi yang terbunuh itu sebagai William "Billy" Evans, seorang veteran 18 tahun dari pasukan dan ayah dari dua anak. Para pejabat mengatakan petugas lainnya dalam kondisi stabil.

Polisi juga telah mengambil tindakan terukur dengan menembak pelaku dan akhirnya tewas. Polisi juga mengatakan bahwa penyerangan ini tidak ada hubungannya dengan teroris. 

Baca Juga: Ibu Zaskia Sungkar Nangis Sesenggukan Belum Bisa Lihat Cucu yang Sudah Ditunggu 10 Tahun

"Tampaknya tidak ada kaitannya dengan terorisme, tetapi jelas kami akan terus menyelidikinya," kata Robert Contee, penjabat kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington.

-
Petugas Capitol Billy Evans yang tewas dan pelaku penyerangan Noah Green. (REUTERS).

Berbagai organisasi media, mengutip sumber anonim, menyebut tersangka sebagai Noah Green, 25, dari Newport News, Virginia. Saudara laki-laki Green mengatakan kepada Washington Post bahwa saudara kandungnya berjuang dengan penggunaan narkoba dan paranoia dan keluarganya mengkhawatirkan kondisi mentalnya.

Menurut laporan media, Green berbicara di Facebook tentang "akhir zaman", anti-Kristus, dan "pengendalian pikiran" pemerintah. Dia juga mengatakan bila dirinya telah menganggur setelah meninggalkan pekerjaannya, “sebagian karena penderitaan,” dan memuji pemimpin Nation of Islam Louis Farrakhan.

Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghapus akun tersangka dari Facebook dan Instagram dan melakukan kontak dengan penegak hukum.

Brendan Green mengatakan kepada Washington Post bahwa saudaranya telah sakit parah pada Kamis malam di apartemen Virginia yang mereka tinggali bersama, dan kemudian mengiriminya pesan teks yang mengatakan bahwa dia berencana menjadi tunawisma.

Polisi mengatakan tersangka tidak diketahui oleh mereka, dan mereka belum menentukan apa motif sesungguhnya.

“Jelas ini adalah seseorang yang secara aktif mencoba untuk menyerang siapa pun atau apa pun - kami tidak tahu sekarang,” kata Contee. 

"Apakah serangan itu terjadi pada penegak hukum, atau siapa pun, kami memiliki tanggung jawab untuk mengungkapnya dan kami akan melakukannya."

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X