Kepolisian Korea Selatan secara resmi menahan Yang Hyun Suk alias YG, produser dan mantan CEO YG Entertainment mulai Rabu (17/7/2019) malam waktu Korea Selatan, dengan tuduhan menjadi perantara dalam praktik prostitusi untuk klien dan investor luar negerinya.
Dilansir Soompi, YG yang diperiksa sejak 26 Juni lalu diduga berada di balik 'perjalanan' wanita penghibur dari Korea Selatan ke Eropa untuk menghibur rekanan bisnis YG pada tahun 2014 lalu. YG sendiri membantah tuduhan ini dalam pemeriksaan yang dijalaninya.
Tak hanya YG, polisi juga menahan dua wanita penghibur dan seorang investor di luar negeri yang terlibat dalam praktik prostitusi ilegal ini. Bukti yang dikantongi pihak Kepolisian Korea adalah laporan keuangan YG Entertainment di September 2014, serta kesaksian sejumlah wanita penghibur.
Paska penahanan YG, harga saham YG Entertainment di Indeks Bursa KOSDAQ pun mengalami penurunan. Pada perdagangan Kamis (18/7/2019) pagi, harga saham YG Entertainment mengalami posisi penurunan sekira 3,09 persen atau dihargai 26.700 Won.
Sementara, saat sesi pembukaan perdagangan, saham YG Entertainment sempat menyentuh angka terendah seperti tahun lalu, yakni 25.750 Won. YG sendiri sudah mengundurkan diri sebagai CEO YG Entertainment sejak Juni lalu.
