Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan Gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang berada di Jalan Trunojoyo No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).
Secara simbolis, Presiden Jokowi menyerahkan gedung baru ASEAN kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Lim Jock Hoi. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan, gedung sekretariat dibutuhkan ASEAN untuk menunjang misinya ke depan.
"Dalam 52 tahun ini, ASEAN telah dapat memainkan peran sebagai motor bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan," kata Jokowi.
Peresmian Gedung Sekretariat ASEAN ini bertepatan dengan hari jadi ASEAN yang ke-52 tahun yang didirikan pada 8 Agustus 1967, dengan keanggotaan awal Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, gedung yang dibangun selama 549 hari ini sebagai suatu simbol dari ASEAN yang moderen. "Karena kita sudah 50 tahun bersama maka ke depan tantangan lebih berat, pekerjaan kita lebih banyak," katanya.
Menurut Menlu Retno, gedung baru Sekretariat ASEAN merupakan representasi pencapaian ASEAN yang telah diraih bersama dan menjadi simbol organisasi kawasan yang terus beradaptasi dengan lanskap yang dinamis. Capaian ASEAN selama 52 tahun terakhir tidak terlepas dari peran dan dukungan Sekretariat ASEAN.
Dilansir pupr.go.id, gedung yang dibangun di lahan bekas Kantor Wali Kota Jakarta Selatan ini didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Gedung tersebut dibangun di atas lahan seluas 11.369 meter persegi dengan luas bangunan 49.993 meter persegi yang terdiri atas dua menara. Dua menara gedung tersebut dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Masing-masing menara dengan tinggi 16 lantai itu dilengkapi dengan 2 basement dan 1 podium yang terdiri dari 5 lantai.
Di dalam gedung tersebut, terdapat ruang pertemuan yang mampu mengakomodasi berbagai pertemuan penting ASEAN, ruang pameran yang terbuka bagi publik, dan ruang bagi masing-masing delegasi negara anggota ASEAN.
Terdapat jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter yang menghubungkan dua menara tersebut. Jembatan ini menjadi yang terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga. Bahkan, mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia.
Pada hari yang sama dengan peresmian, dilaksanakan pula perayaan ASEAN Day di kompleks Gedung Sekretariat ASEAN dengan berbagai kegiatan antara lain simposium, gelar wicara, serta beberapa pameran di New ASEC Gallery dan di Gedung Heritage.
Acara peresmian ini dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Kerja, Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, Duta Besar/Wakil Tetap Negara Anggota ASEAN, Duta Besar Mitra Wicara ASEAN, perwakilan organisasi internasional, dan Kementerian/Lembaga terkait.