Energi terbarukan merupakan harapan dalam transisi energi dunia untuk memenuhi net zero dan mengurangi net zero dan mengurangi emisi karbon pada 2050 mendatang. Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan, perlu peran anak muda untuk mewujudkan energi terbarukan di Tanah Air.
"Ini berarti peran energi terbarukan akan semakin berarti dan makin dominan dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini akan membutuhkan kesiapan SDM anak muda saat ini untuk mengelola dan mengembangkan energi terbarukan di masa mendatang kata Surya saat berbincang dengan Indozone, Jumat (11/2/2021).
Dia pun berharap, para pemuda di negeri ini selain menyiapkan kompetensi diri, juga mulai masuk dalam usaha yang akan menjadi bisnis masa depan.
Baca Juga: Kisah Seekor Kucing Buta Sejak Lahir, Tetap Semangat Walau Selalu Nabrak Kalau Jalan
"Kita lihat juga di dunia saat ini, perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi fosil selama ini sudah mulai melakukan transformasi juga ke arah bisnis energi. Ini sebuah pertanda perubahan yang serius," tegas Surya.
Surya menjelaskan, Indonesia dapat memenuhi net zero jika dapat meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan sampai 50 persen dalam Bauran Energi Nasional tahun 2050. Adapun saat ini, kebijakan energi nasional (KEN) Indonesia telah mencanangkan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan sampai 31 persen tahun 2050 dan 23 persen tahun 2025.
"Saat ini peran ET baru mencapai sekitar 10 persen. Ini berarti terdapat peluang pemanfaatan yang sangat besar untuk ET dan bisnis yang terkait dengannya," urai dia.
Menurut Surya, anak muda memiliki peran strategis dalam pengembangan energi terbarukan. Salah satunya yaitu keterlibatan di bidang pendidikan, penelitian, dan usaha.
Selain itu, Surya menjelaskan bahwa sektor energi terbarukan juga memerlukan lebih banyak wirausaha muda. Adapun langkah awal yang dapat dilakukan anak muda dalam pengembangan energi terbarukan, yakni dengan melakukan sosialisasi dan promosi secara masif tentang potensi dan pemanfaatan energi terbarukan.
"Banyak sekali upaya untuk membangun bisnis pemula jika tidak ikut bekerja pada perusahaan energi terbarukan yang sudah ada. Termasuk yang paling penting adalah sosialisasi betapa pentingnya energi terbarukan untuk masa depan," kata Surya.
Surya menilai tidak perlu ada kebijakan khusus yang mengatur keterlibatan anak muda dalam pengembangan energi terbarukan.
"Kebijakannya sama saja, tapi akan banyak sekali manfaatnya yang harus diambil anak muda," pungkasnya.
