400 Personel Ditambah untuk Jaga Perdamaian Papua

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 14:59 WIB
Personel Brimob Polda Sultra menaikan perlengkapan pengamanan sesaat sebelum diberangkatkan ke Bandar Udara Haluoleo menuju Monokwari, Papua Barat Selasa (20/8/2019). (ANTARA/Jojon).
Personel Brimob Polda Sultra menaikan perlengkapan pengamanan sesaat sebelum diberangkatkan ke Bandar Udara Haluoleo menuju Monokwari, Papua Barat Selasa (20/8/2019). (ANTARA/Jojon).

Sebanyak 400 personel gabungan diterbangkan untuk menjaga perdamaian di Papua Barat. Seluruh armada itu pun tidak mengantongi peluru tajam karena bakal menerapkan langkah persuasif. 

Personel gabungan itu terdiri dari elemen TNI dan Polri, yang terbagi dalam empat satuan setingkat kompi (SSK) dari Polda Sultra, Polda Sulut, hingga Polda Maluku. 

"Seluruh anggota Polri yang melaksanakan tugas pengamanan unjuk rasa tidak membawa peluru tajam. Prinsipnya kehadiran anggota Polri di sana, berkoordinasi dengan TNI dengan pemerintah daerah justru meredam, melokalisir, dan memitigasi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. 

Situasi sejatinya berangsur normal di Papua Barat. Namun, penambahan personel tetap dilakukan untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak diinginkan. 

"Untuk wilayah Jayapura, aktivitas kegiatan masyarakat juga hari ini sangat normal semuanya berjalan dengan baik," tutur Dedi. 

Situasi Manokwari sempat mencekam ketika warga dan mahasiswa menggelar unjuk rasa, Senin (19/8/2019). Aksi itu diduga berlatar penyerangan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya. 

Kerusuhan di Manokwari diketahui mengakibatkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan. Salah satunya adalah Kantor DPRD Papua karena dibakar massa.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X