Pendidikan Indonesia Urutan 10 Terbawah, DPR: Pemerintah Harus Serius!

- Kamis, 5 Desember 2019 | 16:55 WIB
Ilustrasi. (Antara//Irwansyah Putra)
Ilustrasi. (Antara//Irwansyah Putra)

Anggota Komisi X DPR RI Bramantyo Suwondo menilai pemerintah harus lebih serius menangani isu-isu pendidikan di Tanah Air. 

Hal itu menanggapi rating pendidikan Indonesia yang berada 10 besar terbawah pada Survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 baru saja dirilis. 

"Kita sudah tidak bisa bermain-main, harus lebih serius lagi menangani isu-isu pendidikan di Indonesia," ucapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (5/12).

Menurutnya, sudah satu dekade, sejak tahun 2009, pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar untuk pendidikan yaitu 20 persen dari APBN dan APBD. Namun, peningkatan anggaran tidak diikuti peningkatan kapabilitas atau kemampuan akademik peserta didik. 

"Buktinya, hingga tahun 2018 Indonesia konsisten berada di peringkat sepuluh terbawah dalam ranking PISA, jauh di bawah rata-rata negara maju di Asia ataupun dunia. Sedihnya lagi, beragam hasil riset juga menunjukan tingginya dampak kesenjangan sosial dan ekonomi terhadap kualitas pendidikan yang diterima anak didik," jelasnya.

Politisi Demokrat ini menyarankan dua hal penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yaitu roadmap pendidikan yang jelas dan pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan.

"Roadmap/grand design pendidikan yang jelas untuk rencana pembangunan pendidikan jangka pendek, menengah, dan panjang. Ini sifatnya sangat krusial mengingat kita akan memiliki bonus demografi di tahun 2045," ungkapnya.

Adanya roadmap, sambung Bramantyo akan sangat membantu pemerintah dalam merealisasikan rencana pendidikan dan pembangunan SDM. Sehingga, SDM Indonesia nantinya bisa menjadi lebih unggul, lewat kualitas pendidikan yang selalu meningkat pula. 

Ia juga mengatakan banyak permasalahan pendidikan yang sifatnya masih sangat mendasar seperti bangunan yang kurang memadai ataupun kesejahteraan guru yang kurang diperhatikan. 

"Anggaran yang besar ini, seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana, infrastruktur sekolah, gaji guru, serta pembinaan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas guru," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X