Basarnas Kendari menyebut sejumlah nelayan kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) hilang terseret arus. Hal itu terjadi ketika kapal yang ditumpangi mengalami mati mesin disusul dengan cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan daerah itu.
Dilansir dari Antara Humas Kantor Basarnas Kendari Wahyuddin melalui siaran pers yang diterima di Kendari, menyebutkan sekitar pukul 11.10 WITA, Centre Basarnas akendari menerima info dari anggota Polair Kolaka Nasruddin adanya nelayan mengalami kecelakaan.
Dilaporkan bahwa pada 18 Desember 2020 pukul 20.30 wita telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu buah longboat dengan penumpang 3 orang mengalami mati mesin di sekitar Pulau Buaya Kabupaten Kolaka dengan jarak tempuh 8,24 Nautical Mile dari posisi RB 307 di Dermaga Nusantara Kolaka.
Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 11.30 Wita tim rescue pos SAR Kolaka diberangkatkan dengan menggunakan RB 307 menuju lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.
Tiga korban adalah Sapu (40), Arisa (50) dan Vino (20).
Pencarian korban dalam kondisi cuaca hujan Arah angin Barat - Utara, kecepatan angin 10-25 knot dan tinggi gelombang 1-1,5 meter.
Ketiga korban Sapu (40), Arisa (50) dan Vino (20) berangkat menuju bagan di perairan Pulau Buaya, Kabupaten Kolaka pada 18 Desember 2020 pukul 19.00 WITA.
Pada pukul 22.30 Wita saat hendak merapat ke bagan, kapal mengalami mati mesin dan terbawa arus.
Pencarian telah dilakukan oleh pihak keluarga namun dengan hasil nihil.
