Sedih! Nayla Menderita Gagal Ginjal, Ayah Cuma Pedagang Kaki Lima yang Berjualan Dompet

- Selasa, 29 Juni 2021 | 19:02 WIB
Nayla Syawal Henly menderita Gagal Ginjal Kronis. (Photo/Yayasan Minang Care Indonesia)
Nayla Syawal Henly menderita Gagal Ginjal Kronis. (Photo/Yayasan Minang Care Indonesia)

Belum lama ini, seorang pria bernama Hendri menceritakan bagaimana dirinya bersama sang istri yang bernama Melly berjuang untuk kehidupan dua anaknya yang salah satu diantaranya mengidap Gagal Ginjal Kronis.

Berdasarkan pantauan Indozone pada Selasa (29/6/2021) melalui laman Amal Sholeh, diketahui bahwa usia anaknya yang mengidap penyakit tersebut yakni masih 9 tahun.

Gadis itu bernama Nayla Syawal Henly yang telah menderita penyakit Gagal Ginjal Kronis sejak bulan Juli 2020. Diketahui ia telah menjalani pengobatan di RSUP Dr. Djamil Padang, Kota Padang, Sumatera Barat.

-
(Photo/Yayasan Minang Care Indonesia)

Dari keterangan Hendri, Nayla mengalami gejala sering mengalami kram di kaki, wajah yang pucat, sulit buang air kecil selama kurang lebih 1 bulan, kerap rasakan sesak nafas, mual dan mudah lelah.

-
(Photo/Yayasan Minang Care Indonesia)

"Karena tidak kunjung membaik, selaku orang tua saya memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Selain itu, Nayla juga telah melakukan serangkaian pemeriksaan juga kontrol ke rumah sakit namun kondisinya masih kurang membaik. Bahkan hal itu sampai merebut senyuman yang manis dari wajahnya lantaran masih menjalani perawatan kondusif.

Baca juga: Kasihan! Gadis 9 Tahun Ini Menderita Gagal Ginjal Kronis, Tak Bisa Tersenyum Seperti Biasa

Nayla harus transfusi darah sebanyak tiga kantong, namun sehari setelah transfusi darah Nayla mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri. Selain itu, Dokter yang merawat Nayla menyarankan Nayla untuk cuci darah, Nayla telah menjalani cuci darah selama 8 bulan. Disaat proses pengobatan cuci darah Nayla pun sering dirawat karena mengalami anemia.

-
(Photo/Yayasan Minang Care Indonesia)

Di sisi lain, Nayla sudah 3 bulan menjalani proses CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) yakni cuci darah yang dilakukan lewat perut. CAPD ini mengharuskan Nayla untuk menjalani operasi pemasangan kateter ke dalam rongga perut.

CAPD ini bahkan dilakukan 4 kali sehari dan setiap 1 kali CAPD biaya mencapai Rp300 ribu. Nayla melihat jelas beban berat yang saya tanggung hingga sering melontarkan pertanyaan yang bikin saya sedih.

"Ayah ga punya uang ya? Kita ga usah beli obat ya. Ayah capek ya? Maafin aku ya Yah, aku nyusahin Ayah terus," tanya Nayla ke ayahnya.

Dengan kondisi yang dialami Nayla, Hendri merasa semakin tegas dan mengaku untuk tetap bekerja untuk membiayai sang anak agar bisa sembuh dari penyakitnya.

-
(Photo/Yayasan Minang Care Indonesia)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X