Ini Alasan Petugas Bandara Lepas Celana Dalam dan BH Mahasiswi Berjilbab, Raba Selangkang

- Rabu, 24 Juni 2020 | 22:12 WIB
Zainab saat diperiksa di bandara Boston tahun 2017 lalu. (Foto: Istimewa)
Zainab saat diperiksa di bandara Boston tahun 2017 lalu. (Foto: Istimewa)

Pelecehan seksual yang dialami Zainab Merchant (27), mahasiswa Universitas Harvard pada tahun 2017 lalu, kembali menjadi perbincangan hangat dalam beberapa jam terakhir. Itu karena video pengalamannya dibagikan kembali oleh akun Instagram @justiceforgeorgefloyd pada 23 Juni 2020.

American Civil Liberties Union (ACLU), otoritas yang menangani bandara di Amerika Serikat, telah menerima laporan dari Zainab mengenai peristiwa tersebut. 

Sebelumnya perempuan muslim tersebut meminta penjelasan mengapa dia harus selalu menjalani prosedur pemeriksaan yang ketat oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika setiap kali akan terbang.

ACLU kemudian memberikan penjelasan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan karena Merchant dicurigai ada dalam daftar pengawasan federal. Merchant dicecar sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah soal apakah ia merupakan pendukung ISIS atau tidak. 

"Begitu berada di dalam ruangan, petugas wanita kedua menepuk Merchant, mengangkat bajunya untuk melihat jahitan di perutnya, dan mengecek di daerah selangkangannya. Petugas kemudian meminta Merchant untuk membuka celananya. Karena ketakutan, dia melakukannya, memperlihatkan pembalut menstruasinya," demikian penjelasan ACLU.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Justice for George Floyd (@justiceforgeorgefloyd) on

Apa yang dialami Zainab memang telah berlalu tiga tahun namun sampai sekarang masih terus terngiang dalam ingatannya.

Betapa tidak. Saat itu, tahun 2017, oleh petugas keamaan bandara, Zainab yang kuliah di Harvard dipaksa melepas celana dalam dan BH-nya saat pemeriksaan. 

"Itu sungguh traumatis bagi saya. Mereka membuka paksa semuanya. BH saya, celana dalam saya. Mereka pegang-pegang, mereka raba-raba. Saya masih ingat betul rasanya waktu itu saya mau nangis. Saya sangat dipermalukan. Betapa menyesal saya waktu itu, berharap saya tidak jadi menempuh perjalanan itu," katanya.

Zainab bukannya tanpa perlawanan. Dia sempat berupaya menolak perintah petugas bandara dan mengatakan bahwa dirinya waktu itu sedang menstruasi. Namun dia akhirnya tetap menuruti kemauan petugas karena dia diancam akan ditangkap.

"Anda tidak akan tahu seperti apa rasanya kalau Anda tidak mengalaminya," kata Zainab.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X