The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Kasus Penggelapan Pajak Terungkap, Bripka Arfan Saragih Ditemukan Tewas Akibat Sianida
Bripkan Arfan Saragih ditemukan tewas usai kasus penggelapan pajak senilai Rp 2,5 miliar diungkap. (Istimewa)
News

Kasus Penggelapan Pajak Terungkap, Bripka Arfan Saragih Ditemukan Tewas Akibat Sianida

Sabtu, 25 Maret 2023 19:36 WIB 25 Maret 2023, 19:36 WIB

INDOZONE.ID - Institusi polri kembali menuai sorotan pascakematian Bripka Arfan Saragih yang ditemukan tewas usai menyeruak kasus penggelapan uang wajib pajak kendaraan senilai Rp 2,5 miliar di Samsat Panguguran, Samosir.

Personil Polres Samosir, Polda Sumatera Utara itu dinyatakan bunuh diri pada 6 Februari 2023 lalu.

Namun keluarga almarhum tidak terima dan melaporkan kematian Bripka Arfan Saragih, yang dianggap cukup aneh ke Polda Sumut, Jumat 24 Maret 2023.

Polda Sumut saat ini pun menarik kasus kematian Bripka Arfan Saragih untuk diselidiki lebih lanjut.

Baca juga: Dua Perampok Bersenjata Api di Simalungun Berhasil Ditangkap, 1 Pelaku Ditembak Polisi

Dan akhirnya, Polda Sumut menarik kasus kematian kematian Bripka Arfan Saragih.

"Iya benar, kasusnya sudah ditangani Polda Sumut. Bahkan Kapolda sudah bertemu dengan istri almarhum dan mendengar apa yang menjadi kegusaran pihak keluarga," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi yang dihubungi Indozone, Sabtu (25/3/2023).

Untuk menindaklanjuti kasus ini kata Hadim Polda Sumut telah membentuk tim terdiri dari Reserse Krimsus, Reserse Krimum dan Propam.

Bripka Arfan Saragih dan istri. (Istimewa)
Bripka Arfan Saragih dan istri. (Istimewa)

“Bapak Kapolda memastikan proses penanganan perkara yang saat ini ditarik Polda Sumut berjalan transparan dan terbuka,” sebut Hadi.

Untuk diketahui Bripka Arfan Saragih sebelum ditemukan meninggal, korban diduga melakukan tindak pidana penggelapan uang wajib pajak Bripka Arfan Saragih memesan racun sianida dari Bogor.

Baca juga: Kasus Bos Judi Online Besar di Sumut Apin BK Masuk Tahap Persidangan

Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, Senin (20/3) lalu menyampaikan, berdasarkan fakta autopsi dan pemeriksaan luar dalam kedokteran forensik, kematian Bripka Arfan Saragih karena bunuh diri dengan meminum cairan sianida.

“Hasil pemeriksaan dokter Forensik Bripka As meninggal akibat minum cairan sianida,” kata Kapolres Samosir.

Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari lalu.

Menurut keterangan polisi, di dekat jenazah mayat Bripka Arfan, ditemukan botol minuman bersoda berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.

Bripka Arfan Saragih dan istri. (Istimewa)
Bripka Arfan Saragih dan istri. (Istimewa)

Kemudian, pada jarak 80 sentimeter dari tubuh korban ditemukan tas berwarna hitam merk Asus yang di dalamnya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK.

Berdasarkan konfrensi pers di Mapolres Samosir, Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, mengungkap sejumlah fakta terkait kematian dan penggelapan Pajak di UPT Samsat Pangururan oleh almarhum Bripka AS, personel Satuan Sat Lantas dan empat Pegawai Harian Lepas Dispenda Samosir.

Menurut Yogie, tindakan penggelapan ini sudah mulai sejak tahun 2018.

Jumlah warga yang menjadi korban dalam penggelapan ini, kata Yogi, sudah mencapai 300 orang Wajib Pajak (WP) yang tidak disetorkan kepada Dispenda Bank Sumut.

“Ratusan orang yang sudah kita datakan dan sudah kita lakukan pemeriksaan. Kemudian atas dasar laporan daripada korban-korban ini pada tanggal 31 Januari 2023 Polres Samosir melakukan proses penyelidikan dan tentu saja dari pihak internal kita melakukan proses pemeriksaan melalui Kasi propam,” kata Kapolres.

Sebelumya, persoalan ini juga sudah dilaporkan ke Polda Sumut berdasarkan laporan korban penggelapan pada 31 Januari 2023.

Polda Sumut melakukan pemeriksaan di Polres Samosir khususnya terhadap kaitan anggota yang keterlibatan permasalahan.

Berkaitan dengan kematian almarhum, berdasarkan keterangan Dokter Ahli dr Ismurozal S H, M H, SpF, setelah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam kepada sesosok jenazah laki-laki panjang badan 170 cm, kemudian rambut hitam lurus.

“Pada saat itu dari hasil pemeriksaan luar saya menjumpai warna kemerahan kepada bagian belakang dan telinga kiri, kemudian warna kemerahan pada dahi kiri,” kata Ismurozal.

Selain itu juga ditemukan keluar cairan berwarna merah kehitaman pada kedua lubang hidung, bibir berwarna biru kehitam, kedua ujung jari jari tangan berwarna kebiruan luka lecet pada kiri bawah.

Sementara itu pada pemeriksaan luar kemudian kita lakukan autopsi pemeriksaan dalam, di situ ditemukan ada memar kulit kepala belakang bawah.

Menurutnya, hasil pemeriksaan tambahan disimpulkan penyebab kematian korban adalah lemas akibat masuknya cairan ke saluran makan hingga ke lambung.

Artikel Menarik Lainnya: 


TAG
Fahrizal Daulay
JOIN US
JOIN US