Gubernur Ganjar Coret Puluhan Calon Siswa Pengguna SKD 'Aspal'

- Rabu, 3 Juli 2019 | 14:00 WIB
Antara/Dok. Humas Pemprov Jateng
Antara/Dok. Humas Pemprov Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mencoret 96 calon siswa yang diduga telah menggunakan surat keterangan domisili (SKD) asli tapi palsu (aspal) ketika mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di sejumlah sekolah di Jateng.

"Ketentuannya sudah jelas, kalau mau pindah dan menggunakan SKD, minimal sudah bertempat tinggal di lokasi itu selama enam bulan, namun ternyata masih ada yang berbuat curang," ujar Ganjar (2/7).

Ganjar menyebut SKD "aspal" lantaran meski SKD dan kartu keluarga tersebut resmi dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan terkait, tapi palsu karena masa domisili dalam SKD tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Hal tersebut dikarenakan orang tua memalsukan domisili agar anaknya bisa masuk dalam zonasi sekolah yang diinginkan.

Sudah ada 1.117 pendaftar yang menggunakan SKD dan setelah dilakukan verifikasi, dari jumlah tersebut, hanya 1.021 SKD saja yang valid, sementara itu sisanya sekitar 96 SKD dinyatakan tidak valid. Calon siswa yang dicoret tersebut diminta untuk mendaftar lagi ke zonasinya masing-masing, sesuai ketentuan yang berlaku tanpa menggunakan SKD atau KK baru.

"Tapi jangan berbohong, jangan bikin susah anak anda, kasihan. (Pencoretan) ini sekaligus juga warning saya kepada orang tua, bawa saya serius, ini saya coret beneran. Kasihan anak anda, maka di sini saya tidak ekspos nama-namanya. Tolong kembali ke jalan yang benar, kembali ke zona masing-masing atau menggunakan jalur prestasi," kata Ganjar.

Pencoretan calon siswa yang menggunakan SKD aspal tersebut terjadi di sejumlah sekolah di Jawa tengah. Diantaranya adalah SMAN 1 Kendal sebanyak 7 calon siswa, SMAN 1 Purworejo 6 calon siswa, SMAN 1 Purwokerto 17 calon siswa, SMAN 1 Pekalongan 23 calon siswa.

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X