Dampak Sampah Plastik pada Sarang & Muntah Burung di Abrolhos

- Selasa, 16 Juli 2019 | 14:11 WIB
photo/Dok. Dr Chris Surman
photo/Dok. Dr Chris Surman

Sampah menjadi permasalahan yang sangat besar sampai saat ini, khususnya sampah plastik. Bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengganggu beberapa ekosistem makhluk hidup di bumi, tidak terkecuali burung laut di Kepulauan Abrolhos, Australia Barat.

Burung laut adalah sebutan bagi jenis burung yang hidupnya sebagian besar bergantung pada lautan. Data dari The Guardian tahun 2018, ada 350 spesies burung laut di seluruh dunia.

Belum lama ini, seorang ahli ekologi kelautan, Dr. Chris Surman melakukan penelitian terhadap 800 sarang dari delapan spesies burung di pulau-pulau terpencil yang ada di lepas pantai Kepulauan Abrolhos, Australia Barat.

-
photo/Dok.Dr Chris Surman

Dari penelitian tersebut, hasilnya ditemukan sejumlah burung yang membangun sarangnya dari sampah plastik berupa tali nilon dan jaring dari limbah domestik yang telah digunakan selama beberapa dekade oleh industri perikanan.

"Burung adalah hewan pengumpul, jadi jika ada sesuatu di garis pantai yang mereka inginkan untuk menghias sarang mereka atau membantu membangun sarang mereka, mereka akan mengambilnya," kata Dr. Surman.

"Burung laut mewakili apa yang terjadi di lautan dan itu muncul pada limbah plastik, mereka mengambil plastik dari garis pantai dan menempatkannya di situs sarang mereka," katanya.

-
photo/Dok.Dr Chris Surman

Selama hampir 30 tahun mempelajari burung di Abrolhos, Dr. Surman menyebutkan dua komponen plastik terbesar yang selalu ditemukan adalah tali pancing dan jaring penangkap ikan.

"Jaring bekas telah terbukti menjerat anak-anak burung elang tiram (osprey) dan itu bisa membunuh burung-burung tersebut karena membuat mereka tidak bisa makan atau bahkan terjerat," kata dia.

Muntah Burung Mengandung Plastik, Kaca, dan Logam

Sementara itu, dia juga menemukan muntahan burung camar laut di Launceston, Tasmania. Muntahan burung tersebut mengandung serpihan plastik, kaca dan logam.

Temuan ini terungkap dari hasil penelitian mahasiswa Universitas Tasmania (UTAS) dan menambah panjang daftar dari dampak limbah plastik pada fauna, terutama burung.

"Itu adalah bongkahan atau pellet yang dibuat oleh burung dari semua hal yang tidak dapat dicerna oleh burung," papar Peter Puskic, mahasiswa PHD di Institut Kajian Kelautan dan Antartika di UTAS yang menggagas penelitian ini.

-
photo/Dok.Dr Chris Surman

Umumnya, kata Puskic, burung camar dan burung-burung laut lainnya secara teratur memuntahkan makanan yang tidak bisa dicerna dan umumnya dikenal sebagai bolus.

"Mereka mencerna semua hal yang bisa dicerna tubuhnya dan memeras semua nutrisinya dan apa pun yang tersisa mungkin lebih mudah untuk dikeluarkan ketimbang ketika mereka menelannya, jadi mereka memuntahkannya." jelas Puskic.

Saat memilah-milah bahan organik dari muntahan burung tersebut, Puskic mengaku ini sangat membahayakan lingkungan makhluk hidup ke depannya. Dia meyakini, burung-burung laut yang memakan benda asing dan berbahaya itu akan mengalami sekarat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X