Anggap Keputusan Joe Biden Bodoh, Donald Trump Sebut Pimpinan Taliban Hanya Patuh Padanya

- Jumat, 27 Agustus 2021 | 12:09 WIB
Donald Trump klaim Taliban mendengarkannya (REUTERS/Marvin Gentry)
Donald Trump klaim Taliban mendengarkannya (REUTERS/Marvin Gentry)

Mantan Presiden Amerika Serikat yang kontroversial Donald Trump mengklaim bahwa pemimpin Taliban mendengarkan peringatannya saat masih memimpin dan menyebut Joe Biden terlalu lemah untuk menghukum mereka.

Trump memberikan peringatan kepada pemimpin Taliban bahwa organisasinya akan dihancurkan jika mereka berani merebut kembali Kabul. 

Baca Juga: Joe Biden Bersumpah Balas Pelaku Pengeboman yang Tewaskan Tentara AS di Afghanistan

Pria yang juga pengusaha itu berbicara tentang kesepakatan yang diklaimnya telah ia buat dengan pemimpin politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar di acara Sean Hannity Senin malam.

Trump berkata "Abdul, begitu saya suka memanggilnya, Abdul hanya akan menunggu kami.'

Trump berargumen bahwa pemerintahannya membuat Taliban terkendali.

"Setiap kali kami melihat gerakan, kami menyerang mereka dengan F-18 dan gerakan itu berhenti," ujar Trump tentang menjauhkan Taliban dari Afghanistan seperti dilansir dari Daily Mail.

"Sebelumnya, mereka akan terpesona. (Sekarang) tidak ada perlawanan," kata Trump ketika dia menyebut keputusan Biden untuk membawa militer AS keluar dari Afghanistan ialah langkah paling bodoh yang pernah dilakukan siapa pun mungkin dalam sejarah Amerika Serikat.

"Negara ini belum pernah melihat kebodohan seperti ini dan negara kita benar-benar dalam masalah," kata Trump di segmen tersebut.

Trump juga mengaitkan Taliban yang tinggal di luar negara Timur Tengah karena kesepakatan yang dia buat dengan Abdul - 'yang ternyata menjadi pemimpin' di Doha, Qatar, pada Februari tahun lalu.

Trump mengkritik pedas pemerintahan Joe Biden karena membelokkan rencana awalnya dengan Abdul dengan mengatakan AS akan keluar dari Afghanistan dalam 14 bulan dan, sebagai gantinya, Taliban setuju untuk berhenti menyerang anggota militer AS.

Taliban juga setuju untuk mulai bekerja menuju kesepakatan damai dengan pemerintah Afghanistan dan mempertimbangkan gencatan senjata.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X