Pencinta olahraga sepeda tentu tidak asing dengan merek sepeda Polygon, United, Thrill, Pacific atau Element. Merek-merek sepeda produksi dalam negeri tersebut ternyata sangat digemari, tak hanya di dalam negeri saja, bahkan negara lain pun sangat familiar dengan merek lokal itu.
Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), Rudiyono mengatakan, untuk penjualan di dalam negeri, merek-merek sepeda lokal bisa dibilang menjadi pemimpin pangsa pasar untuk sepeda dengan kualitas dan harga menengah ke atas. Adapun untuk sepeda impor, seperti dari Tiongkok dan lainnya, saat ini hanya mengisi pangsa pasar di kelas bawah saja.
"Sebetulnya sekarang ini punya pangsa pasar sendiri-sendiri. Kalau dari Tiongkok itu biasanya menengah ke bawah. Kalau mereka (merek impor) mau masuk ke kelas menengah ke atas juga bisa, tapi sepertinya (merek) lokal, pasar dalam negeri lebih menyukai merek lokal," ujar Rudiyono kepada Indozone, saat dihubungi pada Rabu (17/6/2020).
Dari sisi produksi, diakui oleh Rudiyono bahwa sebagian komponen sepeda memang masih harus dipenuhi dari impor. Namun di luar itu, produsen-produsen sepeda lokal sebenarnya sangat mumpuni dan hasil-hasil dari produksi lokal sendiri sangat digemari oleh negara lain.
"Bahan baku sebagian masih impor, sempat mengalami kesulitan pada masa awal pandemi corona. Sebab memang sebagian besar bahan baku sepeda berasal dari Tiongkok," ungkapnya.
Tercatat beberapa merek sepeda buatan Indonesia memang sudah memenuhi kebutuhan ekspor hingga ke berbagai negara di dunia. Bahkan, merek sepeda MTB Polygon, telah disuplai hingga ke pasar Eropa.
