Profesi TNI Itu Keren, Cocok untuk Millenial Cinta Tanah Air

- Senin, 7 Oktober 2019 | 20:50 WIB
Korps Taruna Akademi TNI mengikuti defile saat Upacara Perayaan HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10). (Antara/M Risyal Hidayat)
Korps Taruna Akademi TNI mengikuti defile saat Upacara Perayaan HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10). (Antara/M Risyal Hidayat)

Menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan impian sebagaian orang, bahkan ada saja orang tua yang menanamkan kepada anaknya untuk menjadi TNI sebagai cita-cita sejak usia dini.

Profesi ini bisa dibilang keren, karena untuk menjadi TNI bukan hal mudah, mereka para calon prajurit harus melewati serangakain tes yang ketat mulai dari fisik, kesehatan, ketangkasan juga kecerdasan mereka. Yang paling penting adalah rasa cinta tanah air.

Pengamat Militer dari Universitas Padjajaran Muradi menilai tantangan TNI ke depan bukan hanya mempunyai fisik yang baik dan cinta tanah air, tapi juga daya inovasi yang kuat.

Untuk itulah dibutuhkan sumber daya muda yang memiliki kecakapan dalam membangun inovasi.

Menurutnya, prajurit zaman sekarang sudah berubah dan bergeser. Pada generasi pertama dan kedua prajuit dibentuk untuk berperang membela negara dari ancaman negara lain dengan senjata.

Seiring perkembangan zaman, ancaman keamanan tidak melulu datang dari negara. Narkoba, terorisme, serangan siber menjadi tantangan bagi prajurit TNI sekarang ini.

"Sekarang ini kita bergeser dari generasi ketiga ke generasi keempat dan kelima. Generasi ini mode peperangan sudah di ranah siber, tidak memakai alat perang langsung. Maka pengembangan dan inovasi menjadi penting bagi anak muda," ujar Muradi saat dihubungi, Senin (7/10).

Muradi menambahkan tantangan prajurit TNI sekarang ini harus mampu menghadapi ancaman perang generasi ke empat. Untuk mengisi tantangan itu dibutuhkan generasi muda yang berkualitas dan berdedikasi tinggi terhadap negara.

"Sekarang itu TNI membutuhkan pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk SDM sekarang rasanya agak berat, butuh penyegaran dan udara segar agar anak muda mau masuk kedalamnya dan berinovasi," jelasnya.

Kesejahteraan TNI sudah terjamin 

Lebih jauh, Muradi menilai anggapan menjadi tentara akan jauh dari sejahtera sudah tidak berlaku. 

Menurutnya kesejahteraan TNI terus mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan upah, fasilitas, dan tunjangan yang didapat bisa lebih tinggi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya. Hal ini dikuatkan dengan kebijakan pemerintah dalam menjamin kesejahteraan prajurit TNI. 

Pasca Ulang Tahun ke-74 kemarin, pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020. Selain itu, pemerintah mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga waktu 30 tahun.

Presiden Joko Widodo akan meningkatkan anggaran pertahanan pada 2020 menjadi Rp131 triliun atau naik Rp10 triliun dibandingkan dengan anggaran 2019 sebesar Rp121 triliun. Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas kerja bagi prajurit TNI.

"Kalau kondisi hari ini TNI mulai dari gaji dinaikkan dan renumerasi juga dinaikkan dan itu tertinggi loh diantara institusi negara lainnya di Indonesia. Fasilitas lainnya menarik. Selain gaji, kemudian tunjangan pns seperti kesehatan, tunjangan kinerja, juga lainnya," ujar Muradi. (MA)

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X