Soal Penembakan Pesawat Rusia, Jepang: Harusnya Kami, Bukan Korsel

- Rabu, 24 Juli 2019 | 10:37 WIB
photo/REUTERS/Handout
photo/REUTERS/Handout

Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono mengecam Korea Selatan (Korsel) karena mengambil tindakan terhadap pesawat Rusia di wilayah udara. Menurutnya, itu merupakan bagian dari wilayah mereka. Karena itu, pemerintah Jepang mengajukan protes kepada Korsel maupun Rusia atas insiden tersebut.

"Takeshima merupakan wilayah Jepang. Jepang yang seharusnya mengambil tindakan terhadap pesawat Rusia yang menerobos wilayah udara Jepang. Ini bertentangan dengan posisi Jepang bahwa Korea Selatan mengambil langkah itu," kata Menteri Luar Negeri Taro Kono, Selasa (23/4).

Dia menyebutkan Takeshima untuk mengacu pada pulau yang sama-sama diakui oleh Korsel maupun Jepang. Korsel menyebutnya sebagai pulau Dokdo.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengonfirmasi perihal tembakan peringatan terhadap satu dari tiga pesawat militer Rusia yang melanggar wilayah udara Korea Selatan di Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) pada Selasa (23/7/2019) pagi.

"Militer Korea Selatan mengambil tindakan taktis, termasuk menembakkan suar dan tembakan peringatan. Pesawat Rusia melanggar wilayah udara Korea Selatan di atas Dokdo (pulau yang diduduki Korea Selatan, diklaim oleh Jepang," jelas pernyataan Kementerian Pertahanan Korea seperti dilansir Reuters, Selasa (23/7).

Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia membantah jika pembom strategisnya telah melanggar wilayah udara Korea Selatan. Sebaliknya, pesawat militer Korea Selatan dianggap melintasi jalur pembom Rusia dan tidak melakukan komunikasi. 

"Bukan baru kali ini saja seperti ini, pesawat Korea Selatan mengganggu penerbangan militer Rusia ke perairan netral. Melintasi jalur pembom Rusia dan tidak berkomunikasi dengan kami," sanggah juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X