Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu menyebutkan ada tiga tipe jenis penyebar hoaks atau berita bohong. Hal tersebut disampaikan oleh Ferdinandus dalam Diskusi Publik Institute for Indonesia Local Policy Studies (ILPOS) yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Tipe pertama yaitu, orang yang polos, tulus dan apa adanya. Orang-orang di tipe ini adalah mereka yang mempercayai semua informasi yang beredar di internet, umumnya adalah orang tua.
"Mereka polos, mereka ikhlas menyebarkan karena mereka memang cenderung gaptek (gagap teknologi). Mereka cenderung tidak punya kemampuan mengklarifikasi di Google dan seterusnya," ujar Ferdinandus.
Tipe kedua, dia tahu bahwa apa yang dilihatnya tersebut adalah hoaks, namun ia tetap menyebarkannya sesuai dengan keyakinannya. Bahkan, Ferdinandus menyebutkan bahwa jumlah yang tahu itu hoaks namun tetap menyebarkan sangat sering terjadi di Indonesia.
"Mereka tahu itu hoax, tapi karena mereka tahu hoax itu mendukung keyakinannya, pilihan politiknya, memusuhi lawannya, dikirim juga. Cenderung di Indonesia banyak di situ," ungkapnya.
Tipe yang terakhir yaitu, dia tahu itu hoaks namun tetap menyebarkannya karena menghasilkan uang. Hal ini biasanya bermula dari clickbait.
"Ada clickbait. Kita tahu bahwa konten Youtube semakin kontroversi semakin banyak diklik. Semakin banyak diklik duit mengalir. Ada ad sense di sana. Ada uang yang mengalir. Ada dollar yang mengalir," jelas Fernandus.
