Polres Metro Kota Bekasi sudah melakukan antisipasi dini terjadinya aksi unjuk rasa dari massa elemen buruh terkait dengan Omnibus Law. Sebanyak ratusan personel dikerahkan dan tersebar di beberapa titik di Bekasi untuk meminimalisir adanya aksi demonstrasi.
"Antisipasi sudah kita gelar seluruhnya. Untuk personel sejumlah 337 yang kita pengamanan hari ini di beberapa titik atau kegiatan-kegiatan di antisipasi tersebut," kata Wakapolres Metro Kota Bekasi AKBP Alfian Nurrizal saat dihubungi, Rabu (7/10/2020).
Alfian mengatakan ratusan personel itu akan tersebar di beberapa titik di Kota Bekasi. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya pergerakan massa yang ingin melakukan aksi unjuk rasa.
"(Titik penjagaan) di Bantar Gebang, di Medan Satria lalu antisipasi walau di DPRD hanya stand by saja dan tentunya juga di masing-masing polsek dan polres karena masing-masing tidak ada kegiatan melakukan aksi unjuk rasa tapi melakukan simpatik saja," ungkap Alfian.
Aksi simpatik disebut Alfian hanya sebatas menempel tulisan-tulisan saja. Lebih jauh mengenai titik penjagaan, pihaknya juga menjaga di ruas jalan tol di Kota Bekasi.
"Penyekatan di (gerbang tol) Bekasi Barat 1, Bekasi Barat 2, Bekasi Timur, pintu tol Jatiwaringin Pondok Gede lalu area km 5 Pondok Gede, Sumber Arta, perbatasan Cakung-Medan Satria, lalu Cakung-Bekasi Barat, Pintu Tol Jatiwarna 2 lalu di Jatiasih 2 nah disitu kita antisipasi," kata Alfian.
Sejauh ini Alfian mengatakan, pihaknya tidak menerima informasi mengenai adanya aksi unjuk rasa. Seluruh massa disebutnya hanya melakukan aksi simpatik dan tidak ada yang melakukan aksi demonstrasi.
"Kita sudah antisipasi untuk seluruh anggota yang pertama mahasiswa tidak ada melakukan unjuk rasa yang sifatnya ke Pemkot dan DPRD, unjuk rasa di universitas masing-masing demikian juga para buruh juga sama mendapatkan laporan untuk saat ini tidak melakukan unjuk rasa. Semuanya melakukan kegiatan aksi simpatik itu yang diberikan pamflet dibeberapa titik, di perusahaannya maupun di depan Giant nanti," pungkas Alfian.
