Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat bos Pentagon atau Menteri Pertahanan AS, Mark Esper. Ini dilakukan setelah Trump menolak mengakui kekalahannya atas Joe Biden di Pemilihan Presiden AS 2020.
Selain memecat Esper, Trump juga melakukan perombakan struktur Departemen Pertahanan AS besar-besaran. Dia menggantinya dengan orang-orang yang dianggap loyal kepada presiden.
Langkah yang diambil Trump ini membuat Pentagon gelisah dan memicu rasa khawatir di antara pejabat militer dan sipil. Empat pejabat senior sipil telah dipecat atau mengundurkan diri sejak Senin. Mereka digantikan oleh loyalis Trump, termasuk tokoh kontroversial yang mempromosikan teori konspirasi pinggiran dan menyebut mantan Presiden Barack Obama sebagai teroris.
"Tampaknya kami sudah selesai dengan pemenggalan untuk saat ini," ucap seorang pejabat senior Pentagon kepada CNN, mengacu pada gelombang pemimpin sipil yang digulingkan, termasuk Esper.
BACA JUGA: Pakar Keamanan Nasional AS: Trump Punya Kuasa untuk Hambat Transisi Biden
Trump memecat Mark Esper dua hari setelah Joe Biden diproyeksikan sebagai pemenang dalam Pilpres AS 2020. Ia sendiri langsung menolak hasil tersebut dan mengatakan ada kecurangan. Pernyataan Trump membuat publik khawatir akan keamanan nasional AS.
Mark Esper digantikan oleh Christoper Miller, Direktur National Counterterrorism Center.
"Chris akan melakukan pekerjaan hebat! Mark Esper telah diberhentikan. Saya ingin berterima kasih atas jasanya," tulis Trump dalam Twitter beberapa hari lalu.
