AS Dipimpin Joe Biden, Ini Dampaknya untuk Indonesia

- Sabtu, 14 November 2020 | 13:35 WIB
Pemenang Pilpres AS 2020 dari Partai Demokrat, Joe Biden. (REUTERS/Brian Snyder)
Pemenang Pilpres AS 2020 dari Partai Demokrat, Joe Biden. (REUTERS/Brian Snyder)

Joe Biden dan Kamala Harris memenangkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) dari pasangan Donald Trump dan Mike Pence. Lantas, apa dampak terpilihnya Biden terhadap Indonesia dari kacamata para pengamat di Indonesia?

Pengamat masalah pertahanan, Intelijen dan luar negeri sekaligus eks anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai Biden memiliki visi globalis, oleh karenanya bisa saja gaya kepemimpinannya mirip dengan Barack Obama. Menurutnya, Biden bisa saja secara inherent masuk ke urusan dalam negeri negara lain, seperti demokrasi di Hong Kong, Kasus Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

Dia menjelaskan, Indonesia tentu punya masalah domestik sendiri di mana diselesaikan berdasarkan inward looking. Nuning berharap, Biden tidak terlalu mengintervensi atau mengacak-acak sistem negara lain, termasuk Indonesia.

Intinya menurut Nuning, Amerika di zaman biden akan kembali sebagai polisi dunia, karena dia globalis maka akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain seperti urusan HAM, kawasan, dan lain-lain. Seperti kasus-kasus demokrasi Hong Kong, Uighur di Xinjiang, mungkin juga Papua. Pemilu di AS menurutnya seperti di sini, ada perang kognitif post truth, mungkin juga hoaks.

Pertanyaannya apakah betul Biden akan lakukan soft approach dalam menghadapi hegemoni Tiongkok di kawasan? Belum tentu juga bila harus menghadapi agresivitas Tiongkok belakangan ini di kawasan.

"Intinya terutama masalah HAM. Di Indonesia bisa jadi masuk lebih dalam, misal urusan Papua. Saya tidak mengharapkan visi globalis Biden memasuki urusan negara lain dan apalagi mengacak-acak," kata wanita yang akrab disapa Nuning ini dalam sebuah diskusi yang disiarkan live di radio, Sabtu (14/11/2020).

Dia menambahkan, dengan modernisasi militer, maka wajar jika Tiongkok semakin banyak platform militer aktif, sementara AS beralasan dengan kebebasan navigasi (freedom of navigation), dan komitmen keamanan dengan negara-negara di kawasan.

Pengamat masalah internasional sekaligus pengajar sekolah pasca sarjana Universitas Nasional, Irman Gurmilang Lanti sependapat dengan Nuning. Dia menilai pemerintah era Biden akan sedikit fokus kepada masalah-masalah rumah tangga dari negara lain.

BACA JUGA: Tolak Akui Kekalahan, Pendukung Donald Trump Akan Gelar Aksi Protes Turun ke Jalan

"Saya di sini melihat apa yang dikatakan Bu Nuning benar pasti pemerintah Biden konsen ke isu-isu Hong Kong dan lain-lain yang sifatnya merupakan tindakan Tiongkok di dalam wilayahnya sendiri yang melanggar HAM," kata Irman.

"Pada dasarnya Demokrat itu lebih konsen ke HAM dibanding Partai Republik," sambungnya.

Lebih jauh Irman menilai permasalahan di negara-negara Asia seperti masalah Papua di Indonesia sejatinya bisa diselesaikan sendiri tanpa harus ada campur tangan negara di luar Asia. Irman menilai Asia khususnya Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam hal menyelesaikan permasalahan di dalam negeri.

"Saya pikir bagaimana isu-isu ini diselesaikan dengan pendekatan di Asean sendiri. Kita pernah menyelesaikan masalah konflik Filipina di Filipina Selatan, kita selesaikan konflik internal kita di Aceh, di Poso kita punya pengalaman banyak," kata Irman.

"Mungkin kita lebih untuk menyelesaikan konflik yang masuk hanya Asean saja bukan luar," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X