Disebut Bunuh Diri, Keluarga Editor Metro TV Ungkap Sederet Kejanggalan

- Senin, 27 Juli 2020 | 12:19 WIB
Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Suwandi, ayah dari Editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan tewas beberapa waktu lalu mengungkapkan sederet kejanggalan dari kematian anaknya. Kejanggalan itu tentunya untuk membantah pernyataan polisi yang menyebut jika Yodi tewas akibat bunuh diri.

Kejanggalan pertama disebut Suwandi yakni tidak adanya bercak darah dari pakaian Yodi saat pertama kali ditemukan di TKP. Dia menyebut saat jasad Yodi ditemukan di TKP, kondisi jasad bersih tanpa darah yang berlumuran.

"Kalau dia bunuh diri di tempat itu harusnya tubuh anak saya berlumuran darah termasuk jaket-jaketnya. Ini kan bersih ditemukan di TKP itu bersih," kata Suwandi saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Menurutnya, jika orang bunuh diri pasti akan banyak darah berceceran. Bekas darah itu pun juga tidak akan hilang dalam waktu yang lama.

"Kalau saya orang awam, kalau orang banyak tusukan pasti darah kemana-mana, mau sudah tiga Minggu itu pasti masih ada, mau dia tengkurep," kata Suwandi.

Suwandi menyebut jika benar anaknya bunuh diri, seharusnya polisi membeberkan tata cara saat Yodi bunuh diri. Berkaitan dengan baju Yodi yang bersih dari darah, dia pun hingga kini masih bertanya-tanya.

"Harusnya polisi jabarkan kejadian itu, kenapa darahnya bersih di baju tapi dia nggak jabarkan. Paling enggak dia meyakinkan pihak keluarganya ini benar bunuh diri dan cara bunuh dirinya seperti ini, seperti ini sehingga mengakibatkan bajunya bersih. Ini kan nggak disinggung kesitu," beber Suwandi.

Kejanggalan berikutnya seputar polisi yang menyimpulkan jika Yodi stres. Menurutnya Yodi tidak stres karena selama ini tidak menunjukkan hal-hal yang mencurigakan selama Yodi berada di rumah.

"Kalau stres dari tindak lakunya sudah ketahuan. Dia mau curhat dan nggak jadi curhat itulah yang dijadikan bahan untuk motifnya itu, digiring jadinya karena dia minim bukti sedangkan polisi harus umumin secepatnya. Jadi kesimpulanya terlalu dini menurut saya," pungkas Suwandi.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X