Francois Abello Camille (FAC) atau Franss (65) mengaku membayar seluruh anak di bawah umur setelah dia setubuhi. Bayarannya sebesar Rp250 ribu hingga Rp1 juta per satu anak.
"Anak tersebut disetubuhi dengan imbalan Rp250 ribu sampai satu juta," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Tak seluruhnya anak-anak di bawah umur itu mau dibayar dan disetubuhi. Jika ada anak yang tidak mau disetubuhi, tersangka tidak segan-segan melakukan aksi kekerasannya.
"Bagi anak yang nggak mau disetubuhi, anak ini ditempeleng bahkan ditendang," papar Nana.
Lebih jauh Nana mengatakan, pelaku mencari korban yang kerap berkumpul di mall atau pun anak-anak jalanan. Pelaku juga mencari korbannya dengan cara anak yang menjadi korban lebih dulu untuk mencarikan korban-korban selanjutnya.
"Mereka memanfaatkan anak yang pernah disetubuhi untuk bawa rekan-rekannya ke kamar hotel tersebut," kata Nana.
Modus tersangka yakni menawarkan korban menjadi model. Tentunya hal itu hanya alibi tersangka agar dapat menyetubuhi korban-korbannya hingga total sebanyak 305 korban.
"Istilah child sex groomer itu adalah korban ini merupakan anak jalanan kemudian mereka dibujuk dengan memberikan sesuatu imbalan, uang selama ini. Jadi pelaku menyampaikan ke korban mereka dijadikan foto model kemudian mereka didandani, di-makeup hingga terlihat menarik setelah itu mereka disetubuhi," kata Nana.
Seperti diketahui, jajaran Polda Metro Jaya kembali mengungkap kasus persetubuhan anak di bawah umur dengan tersangka WNA asal Prancis. Kali ini, korban dari tersangka mencapai 305 anak dihitung dari video persetubuhan yang dibuat oleh tersangka.
