Wiranto: Preman dan Perusuh Ambil Alih Demonstrasi

- Kamis, 26 September 2019 | 14:17 WIB
Menkopolhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (24/9). (Antara/M Risyal Hidayat).
Menkopolhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (24/9). (Antara/M Risyal Hidayat).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto, menuding preman dan perusuh mengambil alih demonstrasi mahasiswa dan pelajar di Jakarta. 

Preman dan perusuh itulah yang menyebabkan kerusuhan pecah ketika aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9) dan Rabu kemarin. 

"Saya kira demo ini melawan konstitusi. Aparat keamanan tidak lagi menghadapi demonstrasi yang mengikuti peraturan-peraturan unjuk rasa, tetapi betul-betul kelompok perusuh dan preman yang sudah direncanakan secara sistematis," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Kamis (26/9).

Awalnya, mahasiswa berunjuk rasa memprotes sejumlah rancangan revisi undang-undang (RUU) yang kontroversial. Unjuk rasa juga untuk menolak Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hasil revisi yang disahkan, 17 September 2019.

Akan tetapi, Wiranto menyesalkan demonstrasi yang elegan dan sesuai norma tersebut ditunggangi kepentingan lain. Situsi itulah yang membuat suasana menjadi ricuh. 

"Demo yang brutal saya kira bukan demonstrasi karena dilakukan para perusuh melawan petugas melempar batu, meluncurkan kembang api, panah-panah api kepada petugas, bergerak di malam hari," tutur Wiranto.

Artikel Menarik Lainnya 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X