Lima relawan Greenpeace yang diamankan petugas kepolisian saat memanjat dan membentangkan spanduk di Patung Dirgantara atau Pancoran, Jakarta Selatan telah dipulangkan.
Mereka dipulangkan sekitar pukul 15.00 WIB sejak diamankan pukul 09.00 WIB, Rabu (23/10).
Sementara itu, lima relawan lainnya yang diamankan di Patung Selamat Datang Bundaran HI yang harus diproses lebih lama. Mereka dipulangkan sekitar pukul 21.00 WIB.
Lima relawan pemanjat Tugu Pancoran hanya diamankan di Polsek Menteng, Jakarta Selatan dan diproses oleh Satpol PP setempat. Sementara, lima relawan lainnya yang panjat Bundaran HI diproses di Polres Metro Jakarta Pusat.
Lawan Perusak Hutan, Orang Baik Pilih Energi Baik!
Hi semua, Indah salah satu pemanjat Greenpeace yang beraksi di Tugu Pancoran, punya pesan untuk kita semua, terutama pemerintah agar lindungi masa depan Indonesia lebih serius lagi. Yuk dukung di https://t.co/LCCJm4NzoZ pic.twitter.com/gEFwDJvZMx— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) October 23, 2019
Para relawan yang memanjat di tugu Pancoran dan Bundaran HI sama-sama dipulangkan tanpa diproses hukum, karena tidak terbukti melakukan perbuatan pidana.
"Jadi diperiksa saja dan tidak ditemukan bukti melakukan tindak pidana, karena mereka profesional tidak merusak apa pun dan tidak mengganggu fasilitas umum, mereka tidak mengganggu karena semua alat-alat dibersihkan tidak ada yang ditinggalkan, kemudian mereka juga tidak merusak apa pun sesungguhnya tidak ada yang mengganggu kepentingan umum, cuma memasang spanduk aja," ujar Arie.
Para relawan melakukan hal tersebut untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo dan para menteri yang baru dilantik agar memprioritaskan dua hal terkait lingkungan di Indonesia.
Ada dua pesan yang tertuang dalam spanduk yang dibentangkan tersebut. Mereka meminta agar pemerintah kedepannya bisa menindak tegas para perusak hutan.
Pemenuhan sumber energi kita harus beralih dari sektor yang kotor seperti batu bara. Indonesia penuh dengan potensi sumber energi baik terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Kebijakan energi kita harus keluar dari jebakan energi kotor penyebab #KrisisIklim. #ReformasiDikorupsi pic.twitter.com/TWCGF6IfNc
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) October 23, 2019
Lawan perusak hutan dengan transparansi sektor kehutanan, karena jika tertutup bagaimana masyarakat bisa mengawasi? Korupsi sektor sumber daya alam adalah ancaman besar terhadap lingkungan hidup, termasuk kelestarian hutan Kita. Harus dilawan! #ReformasiDikorupsi pic.twitter.com/oCizZovGLK
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) October 23, 2019
"Dua sektor ini menjadi sangat penting itu harus jadi prioritas jika pemerintah ingin bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan juga melawan perubahan iklim, karena ini berkaitan dengan isu global," kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Arie.