Pengamat: LSM Asing Juga Getol Kampanye Negatif Sawit Indonesia

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 17:56 WIB
Ilustrasi Kelapa Sawit. (Reuters/Luis Echeverria)
Ilustrasi Kelapa Sawit. (Reuters/Luis Echeverria)

Tak hanya parlemen Uni Eropa saja yang berusaha menjegal produk hasil kelapa sawit Indonesia melalui kampanye negatif. Sejumlah Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) asing yang kian gencar menyuarakan penolakan terhadap produk sawit dan turunannya asal Indonesia. 

Berbagai isu dihembuskan, mulai dari isu deforestasi, hingga isu pelanggaran HAM dan eksploitasi anak di industri kelapa sawit, diteriakkan LSM asing untuk mengganjal ekspor kelapa sawit dan produk turunannya asal Indonesia. 

Ekonom Indef, Bhima Yudhistira saat dihubungi Indozone mengatakan, pergerakan yang dilakukan LSM-LSM asing dalam mengkampanyekan kelapa sawit dan CPO Indonesia disebut sudah berada dalam tahap yang menghawatirkan. Padahal, kata dia, isu utamanya adalah persaingan produk biofuel saja. 

"Isu tersebut terus digoreng LSM dengan berbagai cara. LSM-LSM di UE menyerang sawit Indonesia dengan isu buruh anak dan lingkungan," kata Bhima, Rabu (16/10) 

Bhima mensinyalir, para LSM asing yang merongrong produk sawit Indonesia itu notabene adalah LSM yang tidak berizin di Indonesia. Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah untuk segera menertibkannya. 

-
(Reuters/Lai Seng Sin)

 

"LSM-LSM itu di antaranya adalah Greenpeace Indonesia, Environmental Investigation Agency (EIA), Mighty Earth dan Forest People Programe. Jangan  sampai kebebasan ini malah jadi blunder bagi perekonomian Indonesia," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia, Indonesia memproduksi minyak kelapa sawit sekitar 46 juta ton per tahun. Adapun total luas lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, hanya sekitar 6,6 persen dari total lahan dunia. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X