Seorang turis Amerika terkejut saat melihat tagihan yang harus dibayarnya untuk satu porsi kebab daging shawarma di sebuah restoran di Yerusalem.
Tagihan yang diterima wanita ini mencapai 4251 dolar Australia atau sekitar Rp 41 juta. Sang pemilik restoran mengatakan bahwa tagihan itu adalah sebuah kesalahan.
Namun, seorang pegawai mengatakan bahwa restoran itu juga pernah menggunakan taktik yang sama sebelumnya.
Karena biaya yang terlalu besar, turis Amerika bernama Laura Ziff ini kemudian meminta bantuan kepada orang-orang yang tahu tentang alamat restoran tersebut. Pemintaan tolong ini Laura sampaikan di laman Facebook Secret Jerusalem.
"Itu adalah nama yang tertera dalam bukti pembayaran yang saya terima. Juga apakah restoran itu punya nama lain dalam bahasa Ibrani" tulis Laura.
Laura mengatakan jika pihak perusahaan telah melakukan kesalahan dengan mengenakan biaya sebesar 10.100 Israeli Shekel atau setara dengan Rp 41 juta untuk satu potong shawarma atau roti kebab.
Laura menuturkan jika pemilik restoran berjanji akan mengembalikan sebagian uang pembayaran itu lewat kartu kreditnya sejak 12 Agustus 2019, namun Laura mengaku bahwa ia belum menerima pengiriman uang tersebut.
Mantan pekerja di restoran itu mengatakan bahwa pemilik restoran tidak memberikan daftar menu kepada tamu. Pemilik tersebut akan mengenakan harga sekitar 33 dolar Australia atau sekitar Rp 320 ribu untuk satu piring shawarma namun dalam mata uang euro atau dolar.
Hal ini dapat menipu pembeli yang biasanya hanya melihat dari angkanya saja, tanpa memperhatikan mata uangnya.
Menanggapi hal ini, pemilik restoran kebab Hasan dan saudaranya Adam telah meminta maaf kepada Laura. Mereka berjanji akan mengirim kelebihan pembayaran kepada Laura.