Babak Baru Polemik Cawagub DKI

- Jumat, 27 Desember 2019 | 06:40 WIB
Gedung Bali Kota DKI Jakarta (Pemprov DKI).
Gedung Bali Kota DKI Jakarta (Pemprov DKI).

Polemik kursi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta (Cawagub) memasuki babak baru. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra sepakat mengusung masing-masing satu nama untuk menjadi orang nomor dua di Ibu Kota. 

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Syarif, masih enggan membuka nama yang bakal diusung partainya. Dia meminta awak media menunggu pengumuman resmi dari pihaknya pada Sabtu (28/12). 

Syarif pun hanya membocorkan kriteria cawagub Gerindra, yakni memiliki pengalaman di pemerintahan dan pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

"Pokoknya dia orang matang," kata Syarif. 

Di sisi lain, kabar kesepakatan itu diamini anggota DPRD Fraksi PKS, Abdurrahman Suhaimi. Namun, Suhaimi masih enggak mengonfirmasi tokoh yang dicalonkan partai besutan Sohibul Iman tersebut. 

"Kalau tidak tertulis kan bisa berubah-ubah, kalau sudah tertulis, ditandatangani, pake stempel, itu baru akurat," ujar Suhaimi. 

Kursi Wagub DKI kosong sejak 10 Agustus 2018. Awalnya PKS sepakat mengusung Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu untuk dipilih sebagai pendamping Anies. 

Akan tetapi, proses pemilihan pengganti Sandiaga Uno berjalan alot di DPRD DKI. Para anggota dewan periode sebelumnya tidak membawa pembahasan itu sampai ke rapat paripurna. 

Bursa Cawagub DKI kemudian memasuki babak baru. Gerindra menyodorkan empat nama anyar kepada PKS, yakni Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.

Akan tetapi, PKS menolak memilih nama-nama tersebut jika menilik pemberitaan sebelumnya. PKS masih bersikukuh mengusung Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X