Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) resmi menunjuk pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Jumat (13/9) dini hari.
Irjen Pol Firli Bahuri ditunjuk sebagai ketua. Sementara Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Alexander Marwata menduduki kursi wakil ketua.
Nantinya lima orang ini yang bakal memimpin lembaga antirasuah itu hingga 2023. Tugas mereka terbilang berat, apalagi dengan adanya polemik revisi Undang Undang Nomor 30 tentang KPK.
Berikut ini adalah profil singkat dari para pimpinan baru KPK periode 2019-2023:
Firli Bahuri
Pria kelahiran 8 November 1963 ini berkarier di kepolisian. Beberapa jabatan penting pernah diduduki, mulai dari Kapolres, Wakapolda hingga Kapolda.
Dia juga pernah bertugas di KPK sebagai Deputi Penindakan KPK. Sayang, kariernya di KPK ternoda dengan kasus pelanggaran etik. Kasus yang membuatnya mendapat penolakan untuk jadi pimpinan baru KPK.
Lili Pintauli Siregar
Wanita kelahiran Tanjung Pandan, Bangka Belitung, 9 Februari 1966, ini menjadi penerus Basaria Panjaitan. Dia menjadi perempuan kedua yang menduduki kursi pimpinan KPK.
Lili datang dari kalangan advokat. Dalam kariernya, perempuan berdarah Batak ini banyak membantu kaum buruh tani dan nelayan. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Nurul Ghufron
Dekan Fakultas Hukum di Universitas Jember (Unej) mengaku sering menjadi saksi ahli hukum di persidangan. Tak hanya itu, dia juga punya pengalaman sebagai pengacara meski hanya dua tahun.
Nurul mengatakan KPK ibarat pintu masuk baginya untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari praktik korupsi. Dia ingin memerangi perilaku korup yang ada di negara ini.
Nawawi Pomolango
Putra asli Kabupaten Bolaang Mongondow Utara ini mencetak sejarah di KPK. Dia menjadi hakim karier pertama yang menduduki kursi pimpinan lembaga antirasuah.
Saat menjadi hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dia menangani beberapa kasus besar, salah satunya kasus eks hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar.
Nawawi mengatakan niatannya maju sebagai pimpinan KPK karena ingin memberantas korupsi di garda terdepan. Selama bertugas sebagai hakim di Pengadilan Tipikor, Nawawi mengaku hanya berstatus menunggu.
Alexander Marwata
Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 26 Februari 1967 ini menjadi satu-satunya petahana yang bertahan.