Setelah kalah dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali berkicau. Trump kini menyalahkan Joe Biden yang dianggapnya lemah sehingga menyebabkan pertempuran di Jalur Gaza.
Berbicara dari Trump Tower di Manhattan pada hari Selasa, mantan presiden AS itu mengatakan kepada saluran berita kabel OAN bahwa ia bermaksud membangun jaringan sosial saingan untuk mengimbangi larangannya dari media sosial.
Dia mengakui bahwa akunnya yang dihapus sejak Januari di Facebook, Twitter, YouTube dan platform lain menghambat penggalangan dana untuk calon presiden 2024. Trump juga mengkritik keras kebijakan penggantinya, Joe Biden, di Timur Tengah.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Dimulai, tapi Hamas dan Israel Siap Membalas Jika Ada Pelanggaran
Wawancara tersebut ditayangkan pada Kamis malam, tak lama setelah Biden berpidato di depan negara dan menyatakan bahwa gencatan senjata telah disepakati untuk mengakhiri 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas.
"Dia menunjukkan kelemahan seperti itu," kata Trump tentang Biden seperti dilansir dari Daily Mail.
"Mereka tidak akan menembakkan roket. Mereka menembakkan ribuan roket ke Israel, itu tidak akan terjadi di bawah kepemimpinan saya," tambahnya.
Saat masih berada di Gedung Putih, Trump membanggakan dirinya karena sangat pro-Israel, dan merupakan sekutu kuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Anda mendapatkan perang, Anda mendapatkan perang besar di Timur Tengah dan itu akan menjadi lebih buruk, '' kata Trump.
Pria 74 tahun itu menyebut dia akan bertindak berbeda jika masih jadi presiden untuk menangani konflik di Timur Tengah. Tanpa mempedulikan banyaknya korban warga sipil Palestina yang tewas, Trump menilai ia tidak akan 'bersikap lemah'.
