Di Tengah Pandemi Corona, Muncul Kasus Pelecehan Seksual Libatkan 260 Ribu Orang di Korsel

- Jumat, 27 Maret 2020 | 20:51 WIB
Cho Ju-bin, pemimpin dari ruang chat 'Nth room' yang dituding melakukan pelecehan seksual (REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool)
Cho Ju-bin, pemimpin dari ruang chat 'Nth room' yang dituding melakukan pelecehan seksual (REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool)

Di tengah pandemi virus corona, Korea Selatan juga dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual. Kasus bernama "Nth Room" tersebut diduga melibatkan 260 ribu orang di aplikasi chat.

Targetnya adalah perempuan, termasuk yang di bawah umur. Para pelaku yang berjumlah ratusan ribu itu bergabung dalam ruangan chat di aplikasi seperti Telegram dan lainnya.

Di obrolan chat tersebut, mereka melihat foto dan video perempuan yang dipaksa melakukan kegiatan seksual. Kasus ini sebenarnya sudah diungkap pada November tahun lalu, tapi baru dibahas secara lengkap oleh media Korea, Kookmin Ilbo, baru-baru ini.

Usai membaca laporan tersebut, publik Korea meradang dan meminta agar identitas pelaku diungkapkan. Polisi pun mengungkap identitas pelaku yang bernama Cho Ju Bin (25) pada Selasa (24/3/2020).

-
Cho Ju-bin, pemimpin dari ruang chat 'Nth room' yang dituding melakukan pelecehan seksual (REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool)

Dia menggunakan nama "baksa (dokter)" pada obrolan chat "Nth Room". Cho dicurigai memeras puluhan korban, termasuk anak di bawah umur untuk melakukan tindak kekerasan seksual.

Badan Kepolisian Metropolitan Seoul lalu mengirim kasus Ju-bin Cho ke kejaksaan pada Rabu (25/3/2020) untuk penyelidikan lebih lanjut.

Yonhap melaporkan, setidaknya ada 74 orang, termasuk 16 gadis di bawah umur menjadi korban dalam kasus ini. Ju-bin diduga memikat para korban untuk mengambil foto dan kemudian memaksa mereka untuk melakukan tindakan seks yang lebih mengerikan.

Para korban kebanyakan merupakan remaja perempuan yang kabur dari rumah, atau terlibat prostitusi dan sexting demi mendapat uang. Ketika akan diserahkan kepada kejaksaan, Cho Ju Bin meminta maaf.

"Saya meminta maaf kepada mereka yang terluka karena saya. Terima kasih karena sudah menyetop kejahatan yang tidak bisa saya hentikan,” tuturnya.

"Saya benar-benar meminta maaf kepada semua orang yang menderita kerugian karena saya, termasuk direktur Sohn Suk-hee, Walikota Yoon Jang-hyeon dan jurnalis Kim Woong," kata Cho.

-
Cho Ju-bin, pemimpin dari ruang chat 'Nth room' yang dituding melakukan pelecehan seksual (REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool)

Belum diketahui alasan dia menyebut nama ketiga pria itu. Sohn adalah direktur stasiun televisi kabel Korea Selatan JTBC, sementara Yoon adalah mantan walikota kota Gwangju dan Woong adalah jurnalis lepas yang menjalani persidangan karena dituduh mengancam Sohn.

Polisi mengkonfirmasi ketiga orang ini tidak relevan dalam kasus pelecehan seks. Saat ditanya mengenai perbuatannya, Cho terlihat tidak menunjukkan rasa penyesalan.

-
Cho Ju-bin, pemimpin dari ruang chat 'Nth room' yang dituding melakukan pelecehan seksual (REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool)

Atas tindakannya, Cho dikenakan sejumlah pasal berkaitan dengan perlindungan anak, privasi, pelecehan seksual, kekerasan, ancaman, serta paksaan. Namun, belum diketahui seperti apa hukuman yang akan dia terima.

Polisi akan terus melakukan investigasi untuk mengetahui siapa saja para pengguna situs tersebut. Mereka dilaporkan rela membayar sampai 1,5 juta Won (sekitar Rp19 juta) untuk melihat foto dan video dari para korban.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X