Pemerintah Malaysia kembali menutup 288 sekolah di Distrik Manjung, Bagan Datuk, Hilir Perak dan Perak Tengah, karena kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan semakin memburuk.
Dilansir dari Bernama, Direktur Pendidikan Perak Dr. Mohd. Suhaimi Mohamed Ali mengatakan sekolah tersebut ditutup setelah Indeks Pencemar Udara (API) berada di angka 202 pada Selasa (18/9).
"Kualitas udara berada di kategori tidak sehat," katanya.
Sementara itu, 25 sekolah yang berada di Putrajaya juga ditutup karena kualitas udara berada di angka 202 dan masuk kategori tidak sehat.
Direktur Pendidikan Putrajaya Farizah Ahmad mengatakan, ini merupakan hari kedua sekolah-sekolah di Putrajaya ditutup.
Untuk diketahui, kabut asap yang melanda Malaysia terjadi sejak 5 September 2019. Sebelumnya, masyarakat Malaysia mengklaim bahwa kabut asap yang ada di negaranya berasal dari Indonesia.
Bahkan pemuda Malaysia menyerukan gerakan kipas angin untuk mengembalikan kabut asap ke Indonesia.
