Dalam pernikahan, khususnya adat Jawa, ada persyaratan yang patut dipersiapkan yakni seserahan atau hantaran dan mahar
Seserahan merupakan simbol yang diberikan calon pengantin pria untuk siap memenuhi kebutuhan calon pengantin wanita dan keluarganya kelak. Seserahan juga bisa diartikan sebagai tanda pengikat hati kedua pihak keluarga mempelai.
Hantaran merupakan oleh-oleh atau buah tangan yang dibawa calon pengantin pria saat mengunjungi calon pengantin wanita dan keluarganya.
Sebaliknya Keluarga calon pengantin wanita juga memberikan buah tangan terhadap keluarga pengantin pria setelah menerima hantaran dari pihak keluarga calon pengatin pria.
Isi hantaran biasanya berupa berbagai macam makanan dan sembako yang dikemas menarik.
Mahar
Sedangkan mahar merupakan pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri yang dilakukan saat akad nikah. Meski menjadi syarat utama dalam pernikahan, tidak ketentuan bentuk dan jumlah mahar yang diberikan.
Umumnya mahar merupakan kesepakatan kedua belah pihak. Mahar ini lebih kepada mas kawin.
Mahar yang Viral
Bentuk mahar bermacam-macam. Lazimnya berupa seperangkat alat shalat atau uang. Namun belakangan, muncul bentuk-bentuk mahar yang terbilang unik dan kemudian menjadi viral.
Sebut saja pernikahan pasangan Ariyanti dan Indra di Bekasi pada Maret 2017. Aryanti meminta suaminya untuk memberikan mas kawin berupa kain kafan.
Beda lagi dengan pasangan Hari dan Rohani yang menikah di Kampung Pea Jambu. Dalam pernikahan ini, mas kawin yang diberikan sang mempelai pria adalah segelas air putih.
Mahar anti-mainstream juga banyak terjadi di beberapa daerah. Ada yang memberikan mahar berupa action figure gundam, ada pula yang memberikan sandal jepit sebagai mas kawin.
Yang fenomenal adalah pemberian mahar berupa Toyota Fortuner dari seorang pedagang bakso. Naasnya, mobil tersebut kembali ditarik dealer karena ada kasus penipuan dalam pembelian mobil tersebut.
