Kualitas Udara Jakarta Terburuk Sedunia, Gugatan Pun Datang

- Jumat, 2 Agustus 2019 | 10:12 WIB
ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Kualitas udara di DKI Jakarta kembali masuk dalam 'level merah' atau tidak sehat. Berdasarkan data AirVisual, Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara di DKI Jakarta menyentuh angka 162. Angka ini menjadikan Jakarta menduduki peringkat kedua di dunia dengan kualitas udara terburuk, Jumat (2/8/2019) pagi ini.

Sedangkan pada peringkat pertama masih diduduki oleh Dubai, Uni Emirat Arab, dengan kategori tidak sehat di angka 171.Diposisi ketiga dan keempat ditempati Dhaka, Bangladesh dan Tashkent, Uzbekistan, dengan kategori tidak sehat indeks AQI di angka 159 dan 153.

Pada posisi kelima Ulaanbaatar, Mongolia, menempati posisi 145 dengan kategori udara tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Sebelumnya, secara berturut- turut Ibu Kota Indonesia tercatat pernah menduduki posisi pertama 'kualitas udara terburuk sedunia'.

Berdasarkan data dari situs resmi AirVisual, Kamis (1/8/2019) kemarin sekitar pukul 11.30 WIB, kualitas udara di wilayah Jakarta mengalahkan Ulaanbaatar, Mongolia yang semula berada di urutan pertama. 

Kualitas udara Ulaanbaatar saat ini pada angka 155, sedangkan indeks kualitas udara di DKI Jakarta menyentuh angka 161. Dan ini menjadikan kualitas udara di Jakarta paling buruk dibandingkan negara lain.

Akibat buruknya kualitas udara di ibu kota, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) bersama GreenpeaceIndonesia, hingga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta melayangkan gugatan kepada tujuh lembaga pemerintahan.

Lembaga masyarakat itu melayangkan gugatan warga negara atau citizen law suit dengan perkara nomor: 374/PDT.G/LH/2019/PN.JKT.PST. Tuntutan itu ditujukan kepada tujuh lembaga pemerintahan melalui PN Jakarta Pusat, 4 Juli 2019. 

Mereka yang digugat adalah Presiden Joko Widodo, Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Nila Moeloek (Menteri Kesehatan), Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta). Kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin Halim selaku pihak yang turut terguguat.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X