Masuk Bursa Capres Pilihan Milenial: Anies, Ganjar dan RK Harus Waspada Batu Sandungan Ini

- Selasa, 23 Maret 2021 | 16:01 WIB
Kolase foto Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (ANTARA FOTO/Instagram @aniesbaswedan/Twitter @ganjarpranowo)
Kolase foto Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (ANTARA FOTO/Instagram @aniesbaswedan/Twitter @ganjarpranowo)

Nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil masuk bursa calon presiden (capres) yang dipilih generasi milenial. Hal itu sebenarnya bukan hal yang mengejutkan publik.

Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS) Dian Permata mengatakan, ketiganya muncul di persepsi milennial soal copras-capres 2024 sejatinya tidak mengagetkan. Pasalnya, jika dirunut ke belakang pada kontestasi elektoral Pilgub DKI Jakarta 2017, Pilgub Jabar 2017, dan Pilgub Jateng 2018, ketiganya menggunakan berapa saluran yang identik dengan milennial.

"Seperti menggunakan podcast, meme, Instagram, hingga YouTube sebagai saluran medium kampanye untuk mentransfer atau menyeludupkan visi misi mereka di sejumlah saluran tersebut," kata Dian saat berbincang dengan Indozone, Selasa (23/3/2021).

Dian mengingatkan ketiganya untuk berhati-hati dengan batu sandungan yang bisa saja sewaktu-waktu menjegalnya. Batu sandungan yang dimaksud adalah rekam jejak digital.

Baca Juga: Sebelum Prabowo Setuju, Gerindra Tak Bakal Terapkan Konvensi Capres

"Hanya saja, perlu diperhatikan, ketiganya merupakan alumnus Pilkada 2017 dan 2018, di mana rekam jejak digital ketiganya pada pilkada terdahulu bisa menjadi batu sandungan atau sebaliknya menjadi batu pijakan di 2024," sambungnya.

Menurut Dian, secara psikologis, milennial tentu akan kritis terhadap janji mereka di pilkada lalu. Mana yang sudah teralisasi dan belum. Atau ekstremnya, mana yang sekadar gimmick untuk memperoleh suara millennial saat pilkada.

 

"Akibatnya, millennial menjadi lebih kritis. Lantaran punya memori di pilkada 2017 dan 2018. Bisa saja, millennial yang dulu cinta (lovers) dengan salah seorang dari ketiganya menjadi pembenci (hatters)," tegas Dian.

Di sisi lain, Pilpres 2024 masih jauh. Dian menyatakan, diperlukan endurance dari ketiganya agar tidak terlempar dari garis edar copras-capres.

"Jangan lupa ada AHY dan Sandi masih bisa menjadi kuda hitam di segmentasi pemilih milennial. Terlebih AHY sudah memegang golden ticket untuk masuk gelanggang copras-capres. Ia memegang jabatan ketum parpol. Beda dengan Anies, Ganjar, Sandi, apalagi RK," urainya.

Meski demikian, itu semua tergantung negosiasi dan loby politik jelang 2024. Dian menambahkan, 2014 harus menjadi pelajaran berharga untuk Anies, Ganjar dan RK. 

"Istilahnya pemegang platinum dan golden tiket saja belum tentu juga ada jaminan masuk bursa copras-capres," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X