Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menyebutkan bahwa kemenangan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution sebagai bukti kalau dinasti politik kini semakin tidak bisa dihindarkan.
“Akhirnya dinasti politik tak terhindarkan. Makin kuat tertanam dan akan jadi budaya ke depan,” ucap Ujang kepada Indozone, Jumat (11/12/2020).
Menurut Ujang, kemenangan putra dan menantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menjadi hal yang biasa, dan telah diprediksinya dari sebelum penghitungan suara secara real maupun cepat.
“Sudah saya prediksi jauh-jauh hari. Gibran akan menang. Karena dia anak presiden. Semua kekuatan ada di dia,” terangnya.
Baca Juga: Kapolda Metro: Tak Ada Ormas yang Menempatkan Dirinya di Atas Negara!
“Power (kekuasaan ayahnya), partai politik, uang, jaringan, birokrasi, dan lain-lain. Jadi pasti menang mudah. Apalagi lawannya independent yang lemah,” tambah Ujang.
Kendati demikian, Ujang pun menyayangkan apabila 22 tahun sudah Indonesia reformasi, namun dalam pesta demokrasi yang seharusnya terjadi bukanlah dinasti politik.
“Sejatinya demokrasi yang harus terkonsolidasi. Namun ini tidak. Yang tumbuh dan berkembang dan terkonsolidasi itu dinasti politik dan oligarki,” tandasnya.
