Kepala BNPT Sebut Penguatan Budaya Nusantara Bisa Persempit Ruang Gerak Terorisme

- Minggu, 6 November 2022 | 19:39 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. (Instagram/@boyrafliamar)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. (Instagram/@boyrafliamar)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar buka suara mengenai perlunya penguatan budaya Nusantara. Sebab, melalui penguatan budaya, kata dia, bisa mempersempit ruang gerak terorisme dan radikalisme.

Lebih lanjut, Boy meyakini kekuatan budaya Nusantara yang beraneka ragam dapat membendung masuknya ideologi-ideologi transnasional.

"Kami meyakini dengan kuatnya budaya kita, budaya Indonesia yang beragam akan semakin mempersempit ruang gerak trans nasional ideologi dan budaya yang tidak berkepribadian dengan bangsa Indonesia," ujar Boy di sela-sela acara Parade Budaya Nusantara BNPT dengan rute Sarinah-Bundaran HI-Sarinah, Jakarta, Minggu (6/11/2022).

Oleh sebab itu, jelas Boy, BNPT hari ini menggelar acara Parade Budaya Nusantara. Parade ini sebagai upaya mencegah radikalisme, terorisme dan intoleransi.

Parade ini diikuti oleh ratusan komunitas yang terdiri dari 77 Kementerian/lembaga, 17 perusahaan di bawah kementerian BUMN dan 125 komunitas yang berasal dari organisasi masyarakat kepemudaan serta organisasi profesi. Mereka hadir menggunakan kebaya dan pakaian adat budaya Nusantara.

"Yang tidak cocok dengan keberagaman kita, kebhinekaan kita, dan prinsip-prinsip yang memiliki semangat persatuan dan kesatuan, bergotong royong, hormat menghormati di tengah keberagaman, itu adalah identitas ke-Indonesiaan kita, dan simbol-simbol budaya kita dari Sabang sampai Merauke, Insyaallah hari ini, kita buat bersama, sangat luar biasa, kita gaungkan bahwa inilah Indonesia," tutur Boy.

Lebih lanjut, Boy turut mengapresiasi keikutsertaan ibu-ibu dalam parade yang hadir mengenakan kebaya. Menurunya, kehadiran perempuan menunjukkan adanya kekuatan khususnya para ibu-ibu untuk bersama-sama menangkal gerakan terorisme dan radikalisme.

Parade budaya Nusantara ini telah memecahkan rekor MURI lantaran dihadiri ratusan komunitas.

"Pada umumnya, ideologi transnasional, ideologi terorisme telah banyak merenggut kaum perempuan, kita bisa lihat beberapa peristiwa di tanah air sendiri, beberapa peristiwa terorisme, kaum perempuan dengan feminismenya dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan kekerasan, nah ini bukan kepribadian bangsa kita," tutur Boy.

"Kaum perempuan termasuk rentan terpapar, kita ingatkan inilah jati diri kita dan kemudian diharapkan akan menimbulkan sebuah kewaspadaan dini untuk kita semua, kaum ibu adalah pilar rumah tangga, basis pertahanan keluarga, kita berharap menjadi terdepan dalam mencegah keluarga dari pengaruh-pengaruh virus intoleransi radikalisme," imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X