Pemerintah DKI Jakarta membatalkan pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada Diskotek Colosseum Club 1001. Alasannya karena ada surat teguran dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jakarta.
Rupanya, dalam catatan Pemerintah Provinsi DKI, ajang Adikarya Wisata yang digelar per dua tahun itu sempat berhenti selama tiga periode (2013-2018). Situasi ini membuat anggota DPRD DKI Komisi B, Maruara Siahaan heran.
Maruara menganggap ada sebuah pertimbangan dihentikannya penghargaan Adikarya Wisata selama tiga periode, yakni pada masa Gubernur Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, tiba-tiba ajang itu kembali muncul ketika era Gubernur Anies Baswedan.
"Oleh karena itu dengan rapat ini saya minta historisnya, rekam Adikarya Wisata sejak tahun 1974 sampai 2019, dan mengapa tiga periode terakhir tidak dilakukan?" ungkap Maruara dalam Rapat Komisi B dengan Dinas Pariwisata, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/12).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwsata dan Kebudayaan, Sri Haryati, menjelaskan alasan Adikarya Wisata dihentikan selama tiga periode karena ada kegiatan lain yang lebih penting.
Pada 2019, Adikarya Wisata sengaja kembali digelar karena masuk ke arah prioritas kegiatan di Disparbud.
"Saya telurusi lagi, 2013 saya juga belum di asisten perekonomian, tadi disampaikan sih memamg lebih ke arah prioritas kegiatan saja. Jadi memang waktu itu, dari beberapa kegiatan yang disampaikan, penganugerahan itu akhirnya tidak kita berikan karena ada hal lain yang lebih penting kita lakukan pada saat itu," ujar Sri dalam kesempatan yang sama.
Disinggung soal Adikarya Wista masuk program priotitas, Sri menjelaskan karena Pemprov DKI ingin sekaligus memberikan pembinaan.
"Ya, berdasarkan kemarin, karena kita ingin melakukan pembinaan mungkin, kemudian masuk mungkin. Kan seperti restoran, dan lain-lain akan kita berikan reward," tuturnya.
