Menlu AS Janji Perkuat Hubungan Bilateral dengan Indonesia

- Rabu, 17 Februari 2021 | 14:20 WIB
Menlu Amerika Serikat Antony Blinken berpidato pada upacara penyambutan dirinya di Deplu AS di Washington, AS, 27 Januari 2021. (ANTARA/REUTERS/Carlos Barria)
Menlu Amerika Serikat Antony Blinken berpidato pada upacara penyambutan dirinya di Deplu AS di Washington, AS, 27 Januari 2021. (ANTARA/REUTERS/Carlos Barria)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony J Blinken melakukan percakapan melalui telepon dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi, pada Selasa (16/2/2021). Dalam percakapan tersebut, Blinken membahas sejumlah isu, termasuk keinginannya untuk memperkuat hubungan bilateral yang luas dengan Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Menlu Blinken telah menegaskan semakin pentingnya kemitraan strategis yang terjalin antara AS dan Indonesia, terutama demi kemakmuran dan keamanan kedua negara.

Blinken berjanji untuk memperkuat hubungan bilateral yang lebih luas dan kedua menlu membahas peluang peningkatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan AS. Bahkan, Blinken menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menlu Retno atas upaya pentingnya dalam membawa perdamaian di Afganistan.

“(Blinken) mencatat bahwa sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki wawasan khusus yang dapat ditawarkan kepada rakyat Afganistan dalam usaha penyelesaian masalah politik,” ujar Ned Price seperti dikutip Antara, Rabu (17/2/2021).

Selain itu, Blinken juga memuji kepemimpinan Retno, yang disebutnya sebagai teladan positif bagi perempuan dan anak perempuan.

Baca Juga: Raffi Ahmad hingga Baim Wong di Bursa Pilkada DKI, Pengamat: Naikin Elektabilitas Partai

Kemudian, dalam konteks bilateral, Blinken menegaskan, dirinya sepakat akan peran utama sentralitas ASEAN di Indo-Pasifik dan menggarisbawahi pentingnya melindungi dan menjaga Laut Cina Selatan yang bebas dan terbuka.

Sebelumnya diberitakan, Menlu Blinken telah menyuarakan penolakannya terhadap klaim China atas Laut China Selatan yang berada di luar persetujuan hukum internasional. Dikutip dari Reuters, dia menyatakan berpihak kepada negara-negara ASEAN untuk melawan tekanan dari China.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X