Pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) telah memenangkan pasangan Joe Biden dan Kamala Harris ke Gedung Putih. Beberapa kepala negara sahabat pun memberi selamat kepada mereka, termasuk Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide yang juga memberi selamat.
Melansir The Mainichi, PM Suga mengucapkan ucapan melalui akun Twitternya pada Minggu 8 November 2020. Suga juga mengharapkan untuk melanjutkan kerja sama antara Jepang dan Amerika Serikat dalam menjaga kedamaian dunia dan kemakmuran Indo-Pasifik.
"Selamat yang hangat buat @JoeBidendan @KamalaHarris. Saya harap bisa bekerjasama dengan kalian untuk mempererat aliansi antara Jepang-AS di masa mendatang, untuk memperjuangkan perdamaian, kebebasan, dan kemakmuran di wilayah Indo-Pacific dan sekitarnya," ucap PM Suga.
??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? https://t.co/afTtvb9lfz
— ? ?? (@sugawitter) November 7, 2020
Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat atas Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris
Tidak hanya Perdana Menteri Suga, Menteri Luar Negeri Motegi Toshimitsu juga mengucapkan selamat di hari yang sama kepada Biden dan Harris. Dalam cuitan di akun Twitternya, ia menantikan kerja sama dengan pemerintah yang baru untuk terus mempertahankan hubungan Jepang-Amerika ini.
"Selamat buat @JoeBiden dan @KamalaHarris. Saya harap bisa bekerjasama dengan adminstrasi yang baru untuk mempromosikan hubungan Jepang-AS di masa mendatang dalang menghadapi tantangan dunia baru," ucap Menlu Jepang tersebut.
Congratulations to @JoeBiden and @KamalaHarris. I look forward to working closely with the new administration to further promote Japan-US relations and to overcome challenges the world faces.
— ???? (@moteging) November 7, 2020
Pemerintah Jepang akan menunggu waktu hingga naiknya Biden menjadi presiden secara resmi agar bisa mengundang dan bertemu secara resmi dengannya. Selain itu, mereka juga perlu melakukan diskusi tentang kerja sama yang masih berlangsung dan kemungkinan adanya hal baru.
Saat ini, Amerika memiliki pangkalan militer di Jepang dengan total 55.000 anggota. Jepang juga membantu Amerika dalam menghadapi potensi ancaman negara. Hal tersebut merupakan kesepakatan yang sudah dibuat sejak perjanjian setelah perang dan masih berjalan hingga saat ini.